TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, menuding Ketua Dewan Pembina partai Wiranto sebagai penyebab gagalnya partai itu ke parlemen.
Baca juga: Hanura Gagal ke Senayan, Wiranto: Jangan Salahkan Saya
"Jadi ada yang bertanya kenapa Hanura kalah? Tanya Wiranto, bukan saya. Orang yang bikin kalah dia kok," katanya dalam sambutannya di acara buka puasa bersama di kediamannya, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2019.
Sebelumnya, Wiranto mengatakan ada yang salah dari perjuangan Hanura sehingga menyebabkan diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Hitung cepat sejumlah lembaga survei menyatakan Partai Hanura mendapat suara kurang dari 4 persen dalam Pemilu 2019. Berdasarkan laporan lembaga Indikator Politik Indonesia, Hanura hanya meraih 1,74 persen. Sedangkan menurut Indo Barometer, Hanura mendapat 1,64 persen.
Selain Oesman, serangan kepada Wiranto pernah dilontarkan pula oleh Ketua DPP Hanura, Benny Rhamdani. Ia menuding Wiranto ingin merebut kembali kursi ketua umum. Ia menduga Wiranto senang dengan kondisi Hanura yang diprediksi tidak lolos ke parlemen.
"Sejak konflik Hanura terjadi, kan, patut dicurigai dan diduga beliau aktor yang menginginkan kembali Hanura diambil alih dari tangan pak OSO," kata Benny di posko pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara, Jakarta, Kamis, 25 April 2019.
Benny menuturkan indikasi itu terlihat dari pernyataan Wiranto yang mengkritik partainya terkait perolehan suara Pemilu 2019. Menurut dia, pernyataan Wiranto tersebut tidak etis. Alasannya bisa menurunkan semangat para kader yang sedang berjuang mengawal perhitungan suara yang kini masih berlangsung.
Baca juga: Moeldoko Mundur dari Hanura, Wiranto: Enggak Perlu Diributkan
"Nah, pernyataan ini patut dicurigai memiliki motif tertentu. Selain tidak etis sekaligus jahat, ya, saya wajib curiga jangan-jangan Wiranto adalah bagian dari orang yang terlibat langsung dalam urusan untuk menurunkan perolehan suara Hanura," ucapnya.