TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai pernyataan pasangan Prabowo - Sandiaga yang menolak hasil pemilihan presiden 2019, menunjukan sikap mendua. Di satu sisi menolak hasil Pemilu, di saat yang sama terus mengikuti proses perhitungan suara di KPU. “Saksi mereka tetap dibiarkan ikut prosesnya tapi hasilnya sudah dinyatakan akan ditolak,” ujar Ray Rangkuti lewat keterangan tertulis pada Rabu, 15 Mei 2019.
Ia menganggap aneh sikap kubu Prabowo yang menolak hasil perhitungan ditolak tapi saksinya tetap dibiarkan ikut tahapan-tahapan penghitungan suara. Sejauh ini, ujar dia, belum terdengar protes yang keras dari saksi pasangan Prabowo - Sandiaga atas proses perhitungan suara bahkan di hampir setiap tahapan, baik di TPS, PPK dan hingga kini di KPU Nasional.
Baca juga:Kubu Jokowi: Paparan Kecurangan Pemilu Kubu Prabowo Tak Berdasar
Rangkuti juga menilai unik kubu Prabowo yang hanya tidak percaya terhadap hasil pilpres. Hasil pileg sama sekali tidak diprotes dan tidak ada dugaan adanya kecurangan apalagi bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Padahal, penyelenggara pemilunya sama, dilakukan pada hari yang sama, dengan metode yang hampir sama. “Bagaimana penyelenggaran yang sama, di hari yang sama, dengan metode yang hampir sama tapi menghasilkan hasil yang berbeda?”
Rangkuti menyebut semua pihak berkepentingan mewujudkan sebuah pemilu yang jujur dan adil. Karenanya, seluruh bentuk kecurangan atau pelanggaran pasti ditolak. Tapi kecurangan dan pelanggaran tidak bisa didasarkan atas asumsi. “Harus berdiri atas data yang solid dan kuat serta dapat dibuktikan.”
Baca juga: Prabowo Siapkan Surat Wasiat
Kemarin, BPN Prabowo - Sandiaga mengadakan simposium mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 14 Mei 2019. Tim teknis BPN memaparkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya. Di antaranya Kartu Keluarga di beberapa tempat dinilai manipulatif, jumlah pemilih tetap yang bermasalah, serta dugaan adanya TPS tuyul yang memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf.
“Sikap saya adalah menolak hasil pemilu yang curang,” ujar Prabowo dalam pidatonya. Ia dan Sandiaga Uno tidak mengejar ambisi pribadi. Ia bahkan mengaku sebetulnya sudah ingin beristirahat. Namun keinginan untuk istirahat dari ingar bingar politik itu hilang setelah berkeliling dan bertemu masyarakat. “Saya tidak mungkin meninggalkan rakyat Indonesia, saya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia.”