TEMPO.CO, Pasuruan - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gempol di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyiagakan dokter dan tenaga medis untuk mengantisipasi korban jiwa dalam proses rekapitulasi Pemilu 2019. “Sejak kemarin dokter disiagakan di kecamatan untuk mengecek petugas yang kelelahan atau sakit,” kata Ketua PPK Gempol Sulaiman Abbas, Selasa, 23 April 2019.
Dokter memeriksa tekanan darah petugas yang kemungkinan turun akibat kelelahan mengikuti proses rekapitulasi yang memakan waktu sampai 24 jam bahkan bisa sampai dua hari per desa.
Baca: 91 Petugas KPPS Meninggal Dunia, Terbanyak ...
Sebanyak 15 desa di Kecamatan Gempol yang sudah melakukan pemungutan suara pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. “Dari 15 desa atau PPS, sudah 12 desa yang menyelesaikan rekap,” kata Sulaiman. Tidak ada pemungutan suara ulang di 15 desa itu.
Pantauan di lapangan, seorang petugas kecamatan yang membantu rekapitulasi di PPK setempat sempat pingsan karena kelelahan. Ia langsung diminta istirahat dan pulang ke rumahnya. Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) juga ada yang dirawat di puskesmas karena kelelahan.
Menurut anggota PPS Desa Legok, Kecamatan Gempol, Istikhonul Azza, salah satu faktor kelelahan petugas adalah tahapan rekapitulasi yang diminta saksi parpol atau saksi caleg. “Saat rekap di kecamatan, saksi parpol atau caleg meminta Formulir C-1 (rekap perolehan suara) masing-masing TPS dibacakan lagi.”
Proses itu sudah dilalui saat rekap di desa. Akibatnya, proses rekap di kecamatan berlarut-larut dan memakan waktu 1-2 hari per desa. Untuk menghemat waktu, PPK Gempol membuat empat tempat atau empat forum rekapitulasi bagi PPS desa sehingga dalam sehari atau 24 jam minimal sudah empat desa yang menyelesaikan rekapitulasi.
Baca: Ketua KPPS Mencoba Bunuh Diri Karena Stres Salah Hitung Suara
Hingga 22 April 2019, KPU mencatat 91 petugas KPPS dan PPS di 20 provinsi yang meninggal dunia akibat kelelahan selain karena penyakit yang diderita selama proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara Pemilu 2019. Jumlah terbanyak di Jawa Barat 28 orang, Jawa Tengah 17 orang, dan Jawa Timur 14 orang.
KPU juga mencatat jumlah petugas yang sakit mencapai 374 orang tersebar di 20 provinsi. Jumlah terbanyak di Sulawesi Selatan dengan 128 orang, Sulawesi Tengah 83 orang, Jawa Tengah 41 orang, Lampung 26 orang, dan lain-lain. Selain sakit, ada petugas KPPS yang berusaha bunuh diri karena depresi akibat ketidakcocokan jumlah penghitungan suara.