TEMPO.CO, Jakarta - Sinta Nuriyah Wahid, Ibu Negara pada 1999-2001, istri Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengeluhkan proses pencoblosan Pemilu 2019. "Kalau aku repot, harus banyak dibantu orang," kata Sinta yang mencoblos dengan bantuan kursi roda di TPS 78, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
Sebagai orang lanjut tua, ia repot dengan empat surat suara yang harus dicoblos. "Melipatnya susah banget, kertasnya tebal. Jadi untuk melipatnya saja susah," kata Sinta didampingi dua putrinya saat berbincang dengan wartawan.
Baca: Setelah Jokowi, Istri Gus Dur Akan Ditemui Prabowo Subianto
Sinta juga mengaku heran dengan perbedaan lokasi TPS antara dirinya dengan anak-anaknya. Padahal, mereka tinggal dalam satu rumah. "Bingung. TPS kok beda-beda, kenapa tidak disamakan saja satu rumah?” ujar dia.
Sinta pun merasa agak kesulitan meski menggunakan mobil karena tetap harus turun ke jalan utama menuju TPS. Yang membuatnya kesulitan adalah jalanan menuju TPS menggunakan paving block sehingga tidak cukup mulus jika dilewati dengan kursi roda. "Repot masuk dari sana ke sini, apalagi ini pakai paving.”
Baca: Pesan Istri Gus Dur ke Sandiaga: Tak Boleh ada Politik Identitas
Ia berharap keluhan-keluhan seperti yang dialaminya diperhatikan untuk penyelenggaraan pencoblosan mendatang. “Yang lebih praktis saja agar tidak menyulitkan pemilih," kata Sinta Nuriyah Wahid.