TEMPO.CO, Jakarta - Demi mengurangi angka golput, mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Medan mengikuti program mudik gratis. Program tersebut difasilitasi oleh Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara.
Baca juga: Film Sexy Killers Dianggap Kampanye Golput, Begini Kata Dosen UNS
Para mahasiswa mulai diberangkatkan pada Senin malam, 15 April 2019.
“Targetnya para milenial yang didominasi mahasiswa di Kota Medan. Pilihannya itu terserah, tapi mereka harus ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi,” ujar Ketua Badko HMI Sumatera Utara, Muhammad Hasbi Silalahi, disela-sela persiapan pelepasan mudik mahasiswa gelombang dua di Medan pada Selasa, 16 April 2019.
Hasbi mengatakan selama ini banyak kalangan muda yang tidak menggunakan hak pilihnya karena tidak berada dikampung halaman. Walaupun bisa mengurus pemindahan tempat memilih, namun banyak mahasiswa yang terkesan tidak terlalu peduli. Oleh karena itu, pihaknya menilai jika program mudik gratis untuk ikut Pilkada jadi salah satu opsi yang dapat mendukung peningkatan jumlah pemilih dalam pesta demokrasi dan mengurangi angka golput.
Rencananya, Badko HMI Sumatera Utara akan memberangkatkan 9 bus ke berbagai kabupaten di Sumatera Utara. Pemberangkatan dibagi dalam 2 gelombang. Khusus gelombang pertama, mahasiswa berangkat pada Senin, 15 April 2019. Totalnya terdapat 120 mahasiswa yang diberangkatkan dengan menumpang 3 bus yang telah disiapkan.
Sedangkan gelombang kedua yang berangkat Selasa, 16 April 2019, kembali diberangkatkan 300 mahasiswa dengan total 6 bus.
“Bus akan lewat jalur lintas timur Sumatera. Tujuan akhirnya ke Paluta (Padanglawas Utara), jadi mahasiswa yang rutenya ke arah sana bisa turun di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Baca juga: Mahfud MD Ajak Kaum Milenial untuk Tidak Golput
Dari pantauan ditempat pemberangkatan, mahasiswa tampak antusias ikut program mudik gratis.
“Kami memang taunya udah lama dan sangat membantu juga. Jadi kami bisa mencoblos di kampung halaman sekaligus mengajak sanak keluarga,” kata Nurman Ritonga, mahasiswa asal Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.