TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Poitik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat ikut serta menjaga keamanan di sisa enam hari lagi menuju pemilihan umum atau Pemilu 2019. Ia berharap tidak perlu ada aktivitas pengerahan massa dalam jumlah besar yang berpotensi menggangu keamanan.
Baca juga: Pemilu 2019, KPU DKI Siapkan 53 TPS untuk Daftar Pemilih Tambahan
"Itu semuanya, kan, harus menyadari Pemilu enggak perlu ribut-ribut, enggak perlu kemudian ada gerakan-gerakan massa yang kemudian mengganggu ketertiban umum, mengganggu ketentraman kita," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 11 April 2019
Wiranto berujar dari sisi pemerintah, aparat keamanan baik TNI dan Polri telah berusaha maksimal untuk menjaga keamanan Pemilu. Namun, kata dia, keterlibatan masyarakat tetap dibutuhkan. "Tinggal kami mengajak masyarakat supaya juga ikut mengamankan," ujarnya.
Selain itu, mantan panglima ABRI ini meminta seluruh pihak dapat menjaga ketertiban saat memasuki masa tenang dengan mematuhi seluruh aturan yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum. "Saat pencoblosan itu, kan, diharapkan masyarakat enggak terganggu, enggak terancam, dan bisa tenang memilih yang dipilih," ujarnya.
Baca juga: Pemilih di Makassar Bertambah, Mayoritas dari Lapas dan Rutan
Seperti diketahui, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu pada 17 April 2019. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, untuk pertama kali pemilihan presiden dan anggota legislatif dilakukan secara serentak.
Di ajang pemilihan presiden, Pemilu 2019 ini kembali mempertemukan dua tokoh yang bersaing lima tahun lalu, yakni Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto.