TEMPO.CO, Jakarta - Ketua lembaga Konstitusi dan Demokrasi Inisiatif (KoDe Inisiatif), Very Junaidi, mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya saat pemilihan umum tiba. Sikap golput, kata dia, membuat anggaran negara terbuang percuma.
Very menjelaskan untuk menyelenggarakan pemilihan umum, negara harus mengeluarkan anggaran yang fantastis hingga Rp 25 triliun. Sementara uang ini bersumber dari pajak yang masyarakat bayarkan ke negara.
Baca Juga:
"Karena aggaran yang disiapkan atau digunakan sudah sangat besar, maka golput akan menjadi semacam kemubaziran politik," katanya dalam diskusi Legitimasi Pemilu dan Peningkatan Partisipasi Pemilih di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Atas dasar itu, menurut Very, sebaiknya masyarakat mau datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di hari pencoblosan dan menggunakan hak pilihnya. "Fasilitas yang disiapkan oleh negara sebaiknya digunakan sebaiknya oleh pemilih."
Ia menuturkan jika masyarakat memilih golput maka mereka akan dua kali mengalami kerugian. Pertama sudah bayar pajak namun tidak menggunakan haknya, dan kedua hak pilihnya berpotensi dimanipulasi.
"Karena tidak gunakan maka hak pilihnya bisa dipakai oknum tak bertanggung jawab. Oleh karena itu menjadi penting bagi pemilih untuk menggunakan hak pilih," ucapnya.