TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memilih DKI Jakarta untuk mengawali kampanye terbuka Pemilihan Umum 2019. AHY beralasan Jakarta adalah ibu kota yang menjadi pusat pelbagai kegiatan.
"Jakarta menjadi tolok ukurnya. Ini adalah ibu kota negara kita, semua kegiatan terjadi di Jakarta, ekonomi, politik, sosial, dan keamanan," kata AHY dalam kampanye terbuka di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Ahad, 24 Maret 2019.
Baca: Kampanye Terbuka di Ciracas, AHY Banggakan Keadaan di Era SBY
Karena Jakarta adalah pusat, kata AHY, Partai Demokrat harus berkiprah di provinsi ini. Dia lantas menyinggung keputusannya mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017. "Itulah mengapa tahun 2016-2017 AHY mengakhiri pengabdian di TNI dan ingin berjuang untuk memajukan masyarakat di ibu kota Jakarta," kata dia.
AHY meninggalkan karir militernya untuk mengikuti kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta. Dia berpasangan dengan Sylviana Murni. Pasangan ini kalah di putaran pertama oleh Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Walaupun belum berhasil, enggak apa-apa Bapak Ibu ya, enggak apa-apa kan?" tanya AHY kepada hadirin. "Hidup itu penuh dengan perjuangan, kalau langsung berhasil enggak nikmat nanti."
Simak: Pidato Kampanye Satu Jam, AHY Tak Menyebut Prabowo - Sandi
AHY mengimbuhkan yang terpenting adalah bagaimana bangkit dari kegagalan. Dia mengungkit Demokrat pernah menjadi partai papan atas di Pemilu 2004 dan 2009 sebelum terpuruk pada 2014.
AHY mengajak para kadernya untuk bangkit di Pemilu 2019. "Namun lupakan 2014, saatnya 2019 kita bangkit lagi sebagai partai pemenang," kata putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini.