TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri ikhwal jutaan daftar pemilih tetap (DPT) yang memiliki tanggal lahir yang sama. Sebelumnya Badan Pemenangan nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga Uno telah melaporkan ada 17.5 juta nama dengan tanggal lahir sama di daftar Pemilih Tetap (DPT).
Berita terkait: 17,5 Juta DPT Bertanggal Sama, Kemendagri: Sudah Lama Terjadi
Wahyu mengatakan sebagai sebuah laporan informasi dari BPN Prabowo - Sandiaga itu bakal ditindaklanjuti. "(Tetapi) Laporan belum tentu benar," ujar dia di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.
Menurut dia tidak perlu ada yang diperbaiki dari 17,5 juta nama di DPT yang memiliki tanggal lahir yang sama tersebut. Hal itu sudah dijelaskan langsung oleh Kemendagri. "Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Kemendagri," papar dia.
Ia mengatakan kalau dari KPU memang data pemilih sudah sesuai. "Urusan kami, sepanjang orang yang punya hak pilih memiliki bukti administrasi kependudukan, Ya kami daftar sebagai pemilih."
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menyebut temuan Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga soal tanggal lahir sama di DPT atau Daftar Pemilih Tetap adalah hal wajar. Seketaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Gede Suratha, mengatakan sebelum 2004 Kementerian pernah mendata penduduk menggunakan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (Simduk).
Dalam pendataan tersebut, kata Gede, berlaku aturan bagi warga negara yang lupa tanggal lahir maka akan dicatat lahir pada 31 Desember. "Memang pernah terjadi, kami berhadapan dengan masyarakat yang tidak mengerti kapan tanggal lahirnya. Mereka, misalnya, cuma menyebutkan bahwa lahir saat Gunung Merapi meletus. Jadi cuma penanda," kata Gede.
Kemudian Dukcapil, kata Gede, mengembangkan penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada tahun 2004. Kalau ketemu warga negara seperti itu tidak diisi lagi 31 Desember. "Kami isi di tengah-tengah yakni tata cara pengisian formatnya diisikan tanggal 1 Juli," kata dia.
IRSYAN HASYIM