TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara Yulhasni membantah adanya kabar surat suara tercoblos untuk pasangan nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di Medan. Menurut dia, video yang beredar viral sebelumnya itu merupakan kabar bohong atau hoaks.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Ada Produsen Hoaks Ingin Rusak Pemilu
"Video yang sempat beredar di masyarakat soal tercoblosnya surat suara di KPU Kota Medan, kami jelaskan itu informasi bohong dan hoaks," ujar Yulhasni di kantor KPU RI, Jakarta, Ahad, 3 Maret 2019.
Yushasni mengatakan sebelumnya beredar video viral di Facebook soal adanya surat suara tercoblos untuk pasangan 01, yang diketahui adalah pasangan Jokowi - Ma'ruf. Dalam video itu, massa beramai-ramai mendatangi kantor yang disebut KPU Kota Medan. Massa memprotes karena adanya surat suara yang sudah tercoblos.
Yulhasni menjelaskan video tersebut adalah video di kantor KPU Tapanuli Utara pada tahun 2018. Saat itu, kata dia, massa tidak puas dengan adanya hasil rekapitulasi pemilihan bupati di TPS 8 Desa Siborong-borong dan mendatangi KPU. "Kebetulan yang menang itu petahana bernomor urut 01. Karena itu dalam video ada teriakan 01, yang dianggap melakukan kecurangan dan KPU dianggap terlibat," katanya.
Yulhasni mengetahui adanya video hoaks ini sejak Sabtu, 2 Maret 2019, saat banyak laporan dari masyarakat. Setelah itu, dirinya kemudian melakukan kroscek ke KPU Kota Medan dan KPU Tapanuli Utara. "Setelah kami cek, teman-teman KPU Tapanuli Utara mengatakan ini peristiwa di kantornya," ucapnya.
KPU Sumatera Utara lantas melaporkan kasus tersebut ke kepolisian. Yulhasni mengatakan pihaknya melaporkan akun Facebook atas nama Muhammad Adrian sebagai akun pertama penyebar video. "Kami berharap kepolisian bisa bertindak tegas mengusut ini," tuturnya.
Baca juga: Wakapolri Sebut Dampak Hoaks Tak Hanya Ribut di Medsos
Yulhasni mengatakan KPU Sumatera Utara belum menerima surat suara pilpres 2019. Dia pun memastikan nantinya surat suara akan terjamin keamanannya karena disimpan di gudang dekat Badara Polonia, Medan. "Surat suara nanti dijaga ketat aparat kepolisian. Karena gudang itu berada di kompleks TNI AU juga," katanya.