TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga menanggapi santai hasil survei lembaga Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut elektabilitas partainya turun.
Baca: PDIP Sebut Dukungan Muslim Perkotaan Turun Karena Aksi 212
Eriko mengatakan hal ini wajar, karena dalam pemilu selalu ada fluktuasi, dan ini juga mereka harapkan. Menurutnya evaluasi yang terlalu tinggi, justru membuat mereka menjadi lemah.
“Ini yang jadi catatan kami untuk tingkatkan pada pemilih muslim. Sebenarnya hasil survei itu tidak jauh dari margin error, jadi sangat wajar. Kami juga dari PDIP memang menargetkan minimal 25 persen,” ujar dia di di Warunk Upnormal, Cikini, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019.
Menurut data LSI pendukung muslim PDIP melemah. Dalam kurun waktu enam bulan, LSI mencatat suara PDIP pada Agustus 2018 sebesar 23,2 persen. Lalu, pada Januari 2019, elektabilitas PDIP di kalangan pemilih muslim turun menjadi 18,4 persen.
Sebelumnya LSI mencatat, survei PDIP pada Desember 2018 sebesar 27,7 persen. Sementara pada Januari 2019 turun menjadi 23,7 persen. Adapun elektabilitas Gerindra pada Desember 2018 sebesar 12,9 persen, kemudian pada Januari 2019 naik menjadi 14,6 persen.
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan hal tersebut tak terlepas dari partai-partai lain yang juga mulai bekerja menggerakkan mesin partai. Hal itu terlihat dari elektabilitas sebagian besar partai yang mengalami kenaikan.
Selain itu Eriko mengatakan, akan mengejar ketertinggalan mereka dari Gerindra di segmen kalangan terpelajar. Salah satu strategi mereka, dituturkan Eriko, dengan menggaet generasi milenial. Ia mengatakan waktu dua bulan sebelum pemilu ini cukup untuk menggencarkan door to door.
Simak juga: LSI Denny JA Sebut PDIP Ditinggal Pemilih Muslim Karena Prabowo
“Ini yang terus kami evaluasi. Tapi jangan buat ini lengah, dan masih ada dua bulan lagi untuk door to door,” ujar dia.