TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas Partai Golkar menempel ketat Partai Gerindra. Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas Golkar terus naik di posisi ketiga, tepat di bawah Gerindra dengan angka 11,3 persen. Sementara elektabilitas Gerindra sebesar 14,6 persen. Di posisi teratas ada PDIP dengan 23,7 persen.
Baca: Sekjen PDIP Tantang Golkar Kalahkan Gerindra di Pemilu Legislatif
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, Golkar masih memiliki peluang untuk mengimbangi Gerindra walaupun tipis. "Karena efek ekor jas langsung atas capres memang paling dirasakan PDIP dengan Jokowi. Gerindra dengan Prabowo," kata Rully di kantor LSI, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Februari 2019.
Rully mengatakan, peluang Golkar mengimbangi Gerindra masih terbuka karena jaringan partai berlabang pohon beringin ini di bawah dinilai lebih kuat dibandingkan partai pimpinan Prabowo Subianto. "Nah, sekarang tergantung mesinnya punya bensin atau tidak. Baik dari segi finansial maupun figur yang memiliki persona," kata dia.
Sebelumnya, Partai Golkar menargetkan bisa meraih 110 persen kursi parlemen atau setara dengan 18 persen suara nasional dalam pemilihan umum 2019. "Target Golkar menang di pemilu legislatif 2019, 110 persen kursi parlemen atau 18 persen suara nasional," ujar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui dalam acara workshop nasional anggota FPG DPRD se-Indonesia di Hotel Redtop, Jakarta pada Jumat, 20 Juli 2018.
Simak juga: Ketua Umum Golkar Sebut Gaya Ofensif Jokowi Terukur
Menurut Ketua Umum Golkar Airlangga, angka tersebut adalah target optimistis. Terlebih, melihat hasil pemilihan kepala daerah serentak yang menunjukkan hasil, Golkar menang di 9 provinsi dan 80 kabupaten/kota.