TEMPO.CO, Jakarta - Masuk dalam rilis KPU RI tentang 49 calon legislatif bekas narapidana korupsi, Calon anggota DPD RI Dapil Sumatera Selatan Lucianty Pahri mengatakan tidak akan menutupi bagian dari perjalanan hidupnya itu. “Saya menyakini itu semua atas izin Allah,” kata dia, Jum’at 1 Februari 2019.
Berita terkait: Soal Caleg Mantan Koruptor, Gerindra: Hanya Tergores Sedikit
Lucianty Pahri mengatakan dalam pencalonan dia selalu menyampaikan kepada masyarakat tentang apa yang pernah ia lalui tersebut. “Terpenting, saya ingin berbuat yang terbaik kepada orang banyak.”
Lucianty Pahri terjerat dalam kasus suap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 2014 dan Pengesahan APBD Musi Banyuasin (Muba) 2015. Saat itu dia dia menjabat anggota DPRD Sumatera Selatan. Lucianty Pahri terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim KPK di kediaman anggota DPRD Muba, Bambang Karyanto, di Jalan Sanjaya Palembang pada 19 Juni 2015.
Saat OTT Lucianty tak sendiri, dia di sana bersama empat orang lainnya, salah satunya Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari yang merupakan suaminya. Dalam OTT itu, KPK mengamankan uang sebanyak Rp 2,56 Miliar di dalam tas besar merah marun.
Di Pengadilan Tipikor Pangadilan Negeri (PN) Klas IA Palembang, Senin 3 Mei 2016, terdakwa Pahri, divonis dengan hukuman pidana 3 tahun penjara. Sedangkan Lucianty divonis hukuman pidana 1,5 tahun. Pada tanggal 24 juni 2017 Lucianty Pahri bebas penuh.
“Dari pengalaman yang saya lalui, Allah akan memberikan yang terbaik untuk saya,” ujar pengusaha SPBU, Alfamart, pemilik Kedai Tiga Nyonya dan owner Wahana Wisata D’matto Milenial Art itu.
Sebagai caleg eks koruptor, Lucianty memiliki strategi supaya dipilih warga Sumatera Selatan. Kata dia, dirinya akan sering bertatap muka dengan masyarakat guna mendengar langsung apa yang diharapkan masyarakat.
Ketua Pemenangan Lucianty, Ardiansyah mengatakan atas rilis KPU itu mereka biasa saja. Menurut dia masyarakat cukup cerdas membedakan mana yang merugikan negara dan mana yang sedang sial saja. “Ibu Lucianty dalam posisi satu rupiah pun tidak merugikan negara dalam masalah yang menjerat beliau,” katanya melalui pesan whatsapp.
Dia juga menjelaskan, bahwa timnya tidak khawatir. Sebabnya, pada awal pencalonan Lucianty Pahri, untuk memenuhi persyaratan,mereka sudah mengemukakan melalui media massa. Menurut Ardiansyah, merekapun sudah menyiapkan program bila terpilih menjadi DPD RI nanti, yakni menyuarakan suara kaum perempuan dan memotivasi agar berkiprah dalam bidang politik dan pembangunan Sumsel. Juga mendorong tumbuhnya UMKM yang mandiri dan prosional, dan menyuarakan aspirasi masyarakat yang beragam dan kekhususan masing-masing daerah.
AHMAD SUPARDI