TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman berujar partainya menargetkan 12 persen suara di pemilihan legislatif 2019. Sohibul menyampaikan hal ini di depan ratusan kader dalam acara konsolidasi nasional anggota legislatif PKS yang berlangsung Rabu, 30 Januari 2019.
Baca: Sindiran Sohibul Iman: Minta 30 Posisi Menteri juga Berhak
"PKS harus naik menjadi partai papan atas dengan minimal 12 persen," kata Sohibul di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019.
Sohibul mengatakan elektabilitas partainya sudah meningkat hingga melebihi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Dalam survei Charta Politika 22 Desember 2018-2 Januari, misalnya, PKS tercatat mendapat suara sebanyak 4,2 persen.
Sohibul menyinggung hasil pemilihan legislatif PKS sebelumnya. Kata dia, perolehan saat pileg biasanya sekitar 2,5 kali lipat dari hasil survei. Sohibul mengatakan survei-survei saat pileg 2004, 2009, dan 2014 mencatat elektabilitas PKS selalu di bawah tiga persen. Namun, partai dakwah memperoleh suara sekitar 7-8 persen.
"Kalau pola tiga pemilu lalu tuh berlaku dimana PKS dapat dua setengah kali lipat, mudah-mudahan PKS bisa di atas sepuluh persen," ujarnya.
PKS sebelumnya telah melontarkan janji politik di Pemilu 2019. Ada tiga janji politik, yakni memberlakukan Surat Izin Mengemudi seumur hidup, menghapuskan pajak kendaraan roda dua, dan mendorong terbentuknya rancangan undang-undang perlindungan ulama dan tokoh agama, serta simbol-simbol agama.
Baca: Sohibul Cerita Soal Jawaban SBY Saat Diminta Kampanye Pilpres
Sohibul tak menampik janji politik itu sebagai upaya menaikkan elektabilitas partainya. Kata dia, partai juga harus tampil atraktif dengan memiliki program dan janji kampanye sendiri, selain yang disusun bersama koalisi calon presiden-wakil presiden. Sohibul mengatakan partainya juga akan mengumumkan janji politik berikutnya. Namun, dia enggan membocorkan janji tersebut.