TEMPO.CO, Jakarta - Ajengan juga dai kondang asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, KH Jujun Junaedi mengajak seluruh elemen masyarakat tidak saling menjelekan atau mengungkap keburukan terhadap calon presiden (capres). "Ingat, Indonesia tidak akan benar jika sejak pilpres diawali dengan keburukan dan saling menjelekan," kata Jujun di Garut, Kamis, 17/1.
Jujun sebaliknya mengajak warga untuk menunjukan hal-hal yang baik setiap palson menjelang Pemilihan Presiden 2019. Ia menyampaikan Indonesia memiliki banyak perbedaan, suku dan bahasa, sehingga membutuhkan sikap bijak dalam menyikapi segala perbedaaan.
Masyarakat, kata dia, harus bangga terhadap Indonesia yang merupakan negara besar dengan berbagai keberagamannya, tetapi tetap satu menjadi satu bangsa yang dibanggakan dunia. "Bangsa lain ingin seperti Indonesia, walaupun beragam tetapi tetap kompak."
Jujun membantah tudingan bahwa umat Islam selama ini dikriminalisasi pemerintah. Ia mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menerima setiap informasi atau pandangan yang berbeda. "Kita sebagai bangsa besar jangan mudah diombang-ambing dan diadu domba," kata dia.
Kepala Kepolisian Resor Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan kegiatan silaturahim akbar seluruh elemen masyarakat itu digelar sebagai upaya menjaga kebersamaan dan menciptakan kondisi yang aman di Garut. "Kondusifitas ini harus sering diingatkan," katanya.
Ia mengajak, masyarakat di Kabupaten Garut untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, serta ikut mensukseskan jalannya pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif di Garut. "Kita ciptakan pemilu yang damai, aman tenteram, pokoknya harus aman," kata dia.
ANTARA