TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian berpesan kepada Anggota Brigade Mobile atau Brimob soal antisipasi pasukan di tahun politik terutama di masa kampanye Pemilu 2019.
Baca: Cerita Ma'ruf Amin Damaikan Rizieq Shihab dan Tito Saat 212
"Nantinya akan banyak tantangan masih ada kegiatan yang berhubungan dengan politik sehingga tentu akan ada kerawanan," kata Tito di Mako Brimob Polri, Depok, Rabu 14 November 2018.
Tito dalam sambutan HUT Brimob Polri ke-73 itu mengatakan tantangan yang akan dihadapi personel Brimob adalah soal pengamanan massa kamapanye. Sebab, polisi melihat ada potensi kerawanan konflik. Tito meminta Brimob harus bisa menjaga keamanan selama Pemilihan Legislatif dan Presiden berlangsung.
Bukan hanya ketika masa kampanye dan pencoblosan, Tito menuturkan potensi koflik juga bisa muncul ketika dan setelah penghitungan suara. "Pengaman harus dilakukan hingga pascapenghitungan," kata Tito.
Tito pun meminta agar kekuatan Brimob termasuk di wilayah untuk siap siaga saat ada kondisi kritis. Karena, kata Tito, kondisi darurat bukan hanya akibat konflik saat pergelaran politik tetapi juga bencana alam yang akan mempengaruhi jalannya agenda politik.
Simak: Kapolri Tito Karnavian Mutasi Kadiv Humas Mabes Polri
Menurut Tito, Korps Brimob merupakan pasukan yang menjadi andalan Kepolisian RI dalam menangani kondisi kritis, demontrasi hingga bencana alam.