Alasan Faldo memilih dapil Kabupaten Bogor sebagai daerah pemilihannya, karena dirinya sudah mulai mengenal Bogor sejak tahun 2015. “Awalnya saya buka usaha disini, kemudian berlanjut mengenali kondisi lingkungan, rupanya masih banyak isu nasional yang masih belun terjangkau oleh pemerintah,” kata Faldo.
Faldo mencontohkan masih banyaknya masyarakat pinggiran Kabupaten Bogor yang tidak memiliki Mandi Cuci Kakus (MCK) sendiri hingga harus bersama-sama menggunakan MCK di sungai. “Saya punya semua datanya, ini kan miris mengingat Kabupaten Bogor ini kan penyanggah ibukota,” lanjut Faldo.
Baca: Cerita Pedagang Kopi Maju Caleg: Kerahkan PKL untuk Kampanye
Faldo mengatakan, sebagai caleg muda dirinya tetap menghargai adanya pesaingnya yang merupakan politisi senior di dapil tersebut. “Banyak ya ada Adian Napitupulu, Fadli Zon, dan sebagainya, mereka senior senior saya, meski begitu saya nggak ingin membedakan senioritas dan junioritas, intinya kita buktikan dengan karya,” kata Faldo.
Faldo mengatakan, sebagai anak muda banyak potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai cara berkampanye. Ia mengatakan akan memanfaatkan semua sarana untuk memenangkan Pemilu 2019.
Meski berasal dari kalangan muda, Faldo tidak lantas menentukan basis massanya adalah anak muda. Faldo justru ingin menggate semua lapisan. Menurut dia, modal awal adalah dengan menggaet basis massa PAN. "Saya enggak percaya politik itu satu misal milenial, emak-emak, dan sebagainya, politik multi segemen, semakin luas punya approach semakin luas juga kesempatan menang,” kata Faldo.
Simak juga: Caleg NasDem DPRD Tulungagung, ke Dukun Mencari Restu Pemilu
Terkait pendanaan kampanye, Faldo Maldini mengaku masih menggunakan dananya sendiri untuk kampanye. Dan hingga saat ini dirinya mengatakan sudah ada seribuan relawan yang akan mendukungnya duduk sebagai anggota dewan di DPR RI. “Target suara 100.000 saya percaya itu bisa dicapai,” kata Faldo, caleg DPR dari Dapil Kabupaten Bogor ini.