TEMPO.CO, Bandung - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi meminta para calon legislatif dari partai politik koalisi pendukungnya menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat. Cara ini dianggap lebih efektif untuk menarik suara masyarakat.
Baca: Jokowi Habiskan Malam Minggu dengan Pemuda di Bandung
Jokowi menuturkan, komunikasi langsung dengan masyarakat lebih efektif dibanding dengan memasang spanduk dan baliho. "Spanduk dan baliho perlu, tapi tidak usah banyak-banyak. Yang diperlukan sekarang saya melihat 90-95 persen itu adalah komunikasi langsung dengan masyarakat," kata Jokowi di Grand Asrilia, Bandung, Sabtu, 10 November 2018.
Dia menyarankan agar setiap calon legislatif datang langsung bertemu dengan masyarakat. Salah satu yang harus disampaikan, kata Jokowi, ialah hasil kerja keras pemerintah saat ini.
Dia menyebutkan sejumlah pencapaian program pemerintah saat ini seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, hingga sertifikasi tanah. Jokowi meminta para calon legislatif menemui para penerima. "Diingatkan bahwa itu program kita," katanya.
Baca: Jokowi Tanggapi Kritik Prabowo Soal 99 Persen Masyarakat Miskin
Kata Jokowi, pemberian informasi mengenai kinerja pemerintah saat ini seringkali diakui pihak lain. "Jangan nanti diklaim dari yang lain," ujarnya. Dia mengatakan, program KIS hingga KIP sering diklaim oleh orang lain.
Jokowi juga berpesan agar selalu menggunakan data. Dia mencontohkan informasi dari kubu lawan yang menyatakan harga bahan pangan meningkat. Menurut Jokowi, tren harga bahan pangan justru menurun. Tempe, misalnya, masih Rp 4 ribu. Namun ia mengakui ada kenaikan harga daging ayam dan telur meski masih wajar.
"Jangan masuk pasar keluar ngomong tempe mahal, masuk pasar lagi, telur mahal. Mahal apa, wong turun kok mahal. Ini kalau enggak diluruskan, ke mana-mana," kata Jokowi.