TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin meminta seluruh calon legistlatif (caleg) dari sembilan partai pengusung Jokowi – Ma'ruf bergerak strategis dalam pemilu 2019. “Kemenangan pemilu 2019 salah satunya sangat bergantung peran caleg. Caleg seperti pasukan para, penerjun yang langsung melakukan operasi darat untuk merebut suara rakyat,” ujar Ma'ruf saat menemui ribuan calon legislator dari sembilan partai koalisi pengusung, di Yogyakarta, Senin, 15 Oktober 2018.
Ma’ruf menuturkan jika gerakan tim pemenangan sudah gencar melalui udara, berbagai isu strategis dan media, maka yang menjadi pamungkas kampanye ialah langsung bertatap muka kepada masyarakat. Dan yang bisa melakukan itu, kata dia, tak lain gerilya para caleg itu sendiri.
Baca: Kunjungi Pesantren Yogyakarta, Ma'ruf Amin: Saya Enggak Kampanye
“Saat ini menurut survei (Jokowi - Ma'ruf) sudah mendapat 60 persen suara, tapi kita tak boleh menjadikannya sebagai acuan. Kita tak boleh merasa cukup dengan hasil survei itu,” ujarnya. “Maka dari itu di berbagai daerah, kita perlu rebut suara di tiap jengkal tanah, kita tak akan biarakan itu diambil orang lain."
Ma’ruf berujar pemilu presiden 2019 memiliki arti startegis karena akan menjadi ajang pembuktian terhadap tingkat kepercayaan atas kepemimpinan Jokowi sejak awal menjabat. Sebab, kata Ma'ruf, survei menyebutkan bahwa kepuasan atas kepemimpinan Jokowi sampai 70 persen. “Jadi pilpres ini bisa dilihat, apakah tingkat kepuasan itu akan berbanding sama dengan tingkat perolehan suara kepada Pak Jokowi nanti,” ujarnya.
Simak: Ma'ruf Amin: Isu Saya Sakit Itu Ngaco Betul
Menurut Ma'ruf, jika Jokowi dipercaya masyarakat, apa yang sudah dilakukan Jokowi di periode pertama yang sebenarnya efektifnya 3 tahun pertama sejak menjabat, maka harus dilanjutkan di periode kedua.
“Apa yang diperjuangankan Jokowi periode pertama mungkin hanya sebuah milestone atau tonggak-tonggak dulu, tapi beliau sudah memulai berbagai infrastruktur secara merata,” ujar Ma`ruf Amin.
PRIBADI WICAKSONO