TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Azis mengatakan ada kemungkinan jumlah pemilih ganda terus bertambah dalam 10 hari penyisiran daftar pemilih tetap (DPT). Apalagi, lokasi analisis semakin lebar.
Baca: Temukan 25 Juta Data Ganda, Koalisi Prabowo Tolak Penetapan DPT
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melaporkan temuan data ganda dari DPT di 285 kabupaten/kota. Dari penyisiran yang dilakukan, ditemukan sebanyak 1.013.067 data ganda. Jumlahnya bertambah signifikan karena sebelumnya hanya 131.363.
“Iya dari awal 76 daerah menjadi kurang lebih 285 ya,“ kata Viryan di gedung KPU, hari ini.
Ia mengatakan temuan Bawaslu itu membuatnya yakin bahwa tipis kemungkinan ada data ganda sebanyak 25 juta seperti yang disampaikan oleh partai koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab, temuan Bawaslu hanya menunjukkan sekitar satu juta data ganda. Padahal itu sudah setengah dari total 514 kabupaten/kota.
Baca: KPU Bantah Data Pemilih Ganda Hingga 25 Juta
“Datanya itu satu juta, 285 kabupaten/kota itu kan berarti hampir 50 persen. Maka dugaan data ganda bisa kita ambil rata-rata mungkin sekitar angka 1 sampai 2 juta,” kata Viryan.
Sejak Jumat pekan lalu, 7 September 2018, KPU di daerah langsung menindaklanjuti laporan data ganda. Menurut Viryan, masing-masing KPU daerah melakukan dengan cara sendiri-sendiri. Di antaranya, melalui rapat koordinasi antara KPU dan Bawaslu tingkat kabupaten/kota, melibatkan peserta Pemilu, dan langsung melakukan pengecekan.
“Sebagaimana kami sampaikan sejak awal insya Allah jumlahnya tidak sampai 25 juta,” kata Viryan.