TEMPO.CO, Pangkalpinang-Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung Brigandir Jenderal Syaiful Zachri mengajak wartawan untuk pintar memilih narasumber sebagai bahan berita menjelang pemilu 2019. Menurutnya dampak negatif dari pemberitaan tokoh yang berkomentar provokatif justru menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Media massa berperan besar dan penting dalam terciptanya keharmonisan di masyarakat. Sebaiknya pilih komentar dari tokoh yang baik dan tidak provokatif untuk pemberitaan. Harus bisa melihat mana kepentingan berita dan dampak negatifnya," ujar Syaiful Zachri dalam coffe morning bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh partai politik dan wartawan di D'Ladju Bhay Park Bangka Belitung, Rabu, 5 September 2018.
Baca: Kejaksaan Agung Antisipasi Perang Asimetris di Pemilu 2019
Syaiful menuturkan pemberitaan di media massa terhadap persoalan tertentu akan membentuk opini di tengah masyarakat. Apalagi, kata dia, tidak semua pembaca berpikir rasional terhadap suatu pemberitaan.
"Kalau dengan orang yang berpikir rasional, tentu berita provokatif tidak akan berpengaruh. Namun berbeda dengan yang tidak rasional dan menelan mentah-mentah apa yang disajikan. Sehingga berpendapat apa yang muncul adalah benar. Ini akan berdampak negatif karena opini negatif dari berita negatif," ujar dia.
Menjelang pelaksanaan pemilu 2019, kata Syaiful, pihaknya meningkatkan intensitas komunikasi dan silahturahmi dengan seluruh stake holder. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan memecahkan berbagai permasalahan serta konflik yang muncul mendekati pemilu.
Simak: KPU Umumkan DPT Pemilu 2019 Sebanyak 185 Juta
"Bentuk komunikasi dan silahturahmi kita nanti tidak hanya dengan coffee morning, diskusi atau kegiatan resmi. Bisa juga dengan menggelar berbagai event lomba dan pertemuan lainnya. Dengan begitu apapun persoalan bisa terdeteksi sedini mungkin dan diatasi segera," ujar dia.
Syaiful berujar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Bangka Belitung masih cukup baik dan relatif aman. Untuk itu, dia meminta agar segenap masyarakat bisa menjaga dan meningkatkan keamanan yang sudah cukup baik itu.
"Apapun pilihan atau perbedaan antar kita tidak ada masalah selama saling menghargai dan menghormati. Sebaik apapun pemimpin kalau programnya tidak jalan dan tidak didukung tetap saja tidak bagus," ujar dia.
Lihat: Caleg Eks Koruptor Lolos, Bawaslu Dinilai Rusak Kualitas Pemilu