TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Kediri memprotes penentuan caleg partai itu. Mereka menuding partai hanya menjadi alat kekuasaan dinasti politik Bupati Kediri.
Baca juga: Katon Bagaskara Maju Jadi Caleg, Ini Harapan PDIP DIY
Ratusan kader PDI Perjuangan berunjuk rasa di kantor DPC PDIP Kabupaten Kediri, siang tadi. Mereka memprotes langkah pengurus DPC yang menetapkan calon legislatif tanpa meminta pendapat dan pengurus partai lain. "Penetapan caleg PDIP tidak transparan sama sekali," kata Suharno, ketua pengurus anak cabang (PAC) Purwoasri, Kamis 2 Agustus 2018.
Massa menuntut ketua partai Sutrisno menjelaskan mekanisme penjaringan caleg kepada mereka. Sebab nantinya merekalah yang akan berjuang memenangkan para caleg di lapangan.
Aksi yang dilakukan cukup lama ini tak mendapat respon dari Sutrisno. Suami Bupati Kediri Haryanti ini tak memenuhi permintaan kadernya untuk berdialog. Sikap itu membuat para kader kesal dan melakukan penyegelan kantor DPC. Mereka juga memajang poster dan melakukan orasi yang mengkritik partai hanya menjadi alat kekuasaan Bupati Haryanti dan keluarganya.
Baca juga: PDIP Tidak Melarang Menteri Kader Partai Daftar Menjadi Caleg
Di Kediri, dinasti kekuasaan Bupati Haryanti cukup menjadi sorotan. Sutrisno yang kini menjabat ketua DPC PDIP adalah bekas Bupati Kediri dua periode. Pemerintahannya disambung oleh istrinya Haryanti yang juga menjabat dua periode. Sedangkan adiknya Sulkani yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kediri kembali tercatat sebagai caleg nomor satu.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Kediri Edi Santoso membantah tudingan kadernya. Menurut dia, seluruh tahapan bacaleg sudah sesuai dengan aturan dan mendapat persetujuan DPP. "Semua sudah sesuai aturan," katanya kepada wartawan.