TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyebut kecolongan karena ada lima calon legislatif mantan napi korupsi yang ternyata dicalonkan dari partainya. Sohibul mengatakan partainya akan mengganti mereka dengan calon lain.
Baca: Ini Strategi PKS Jika Tidak Jadi Berkoalisi dengan Gerindra
"Segera diganti, sedang dicari penggantinya. Jadi itu kecolongan kami," ujar Sohibul saat ditemui Tempo di Hotel Menara Penisula, Jakarta pada Jumat malam, 28 Juli 2018.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merilis ada 199 eks napi korupsi yang mendaftar sebagai calon legislatif di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Jumlah bakal caleg eks koruptor itu tersebar di 11 provinsi, 93 kabupaten, dan 12 kota.
Baca juga: PKS: Kesempatan Anies Baswedan Maju Capres di Pilpres 2019 Kecil
PKS tercatat mendaftarkan lima caleg eks napi korupsi. Sementara Gerindra paling banyak mencalonkan eks napi korupsi, yaitu sebanyak 27 caleg. Golkar menempati urutan kedua dengan 25 kader.
Menurut Sohibul, Dewan Pimpinan Pusat PKS telah menginstruksikan kepada Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Wilayah, agar tidak mencalonkan eks napi koruptor sebagai caleg. "Jadi kejadian ini benar-benar kecolongan," ujar dia.