Berladang Saat Perang, Petani Ukraina Pakai Helm dan Rompi Antipeluru

Seorang petani, Yuri tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. Untuk tetap berladang di tengah invasi Rusia, petani Ukraina terpaksa mengenakan helm dan rompi antipeluru demi menjaga diri. REUTERS/Ueslei Marcelino
Seorang petani, Yuri tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. Untuk tetap berladang di tengah invasi Rusia, petani Ukraina terpaksa mengenakan helm dan rompi antipeluru demi menjaga diri. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB

Seorang petani, Yuri tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Seorang petani, Yuri tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB

Seorang petani tampak mengenakan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Seorang petani tampak mengenakan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB

Seorang petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Seorang petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB

Seorang petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Seorang petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB

Petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

27 April 2022 00:00 WIB