Detik-detik Pengunjuk Rasa Myanmar Ditembak Kepalanya

Angel atau yang dikenal Kyal Sin, 19 tahun, berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. Setidaknya enam orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi. REUTERS/Stringer
Angel atau yang dikenal Kyal Sin, 19 tahun, berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. Setidaknya enam orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi. REUTERS/Stringer

4 Maret 2021 00:00 WIB

Angel atau yang dikenal Kyal Sin (kedua kiri), berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. Dari enam korban tewas itu, empat orang ditembak mati selama protes di sebuah kota di Myanmar. REUTERS/Stringer
Angel atau yang dikenal Kyal Sin (kedua kiri), berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. Dari enam korban tewas itu, empat orang ditembak mati selama protes di sebuah kota di Myanmar. REUTERS/Stringer

4 Maret 2021 00:00 WIB

4 Maret 2021 00:00 WIB

Angel atau yang dikenal Kyal Sin, 19 tahun, berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Angel atau yang dikenal Kyal Sin, 19 tahun, berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer

4 Maret 2021 00:00 WIB

Demonstran berada diantara aas air mata saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Demonstran berada diantara aas air mata saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer

4 Maret 2021 00:00 WIB

Para pengunjuk rasa menggunakan perisai dari kaleng drum saat protes anti-kudeta di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Para pengunjuk rasa menggunakan perisai dari kaleng drum saat protes anti-kudeta di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer

4 Maret 2021 00:00 WIB