Mahasiswa Unibraw Ciptakan Alat Elektromagnetik Pembunuh Bakteri

Dokter Syahrul Chilmi (kanan) dan Anas setiawan (kiri) mensimulasikan penggunaan purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). Alat yang tercipta dari hasil kolaborasi anatara ilmu elektronika dan kedokteran tersebut berfungsi membunuh bakteri. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Dokter Syahrul Chilmi (kanan) dan Anas setiawan (kiri) mensimulasikan penggunaan purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). Alat yang tercipta dari hasil kolaborasi anatara ilmu elektronika dan kedokteran tersebut berfungsi membunuh bakteri. TEMPO/Aris Novia Hidayat

6 Maret 2013 00:00 WIB

Dokter sekaligus Mahasiswa Kedokteran Pascasarjana Universitas Brawijaya, Syahrul Chilmi (kanan) dan Alumni Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya Anas setiawan (kiri), menunjukan purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). Arus listrik yang diubah menjadi frekuensi gelombang elektromagnetik pada alt ini berguna untuk membunuh bakteri. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat
Dokter sekaligus Mahasiswa Kedokteran Pascasarjana Universitas Brawijaya, Syahrul Chilmi (kanan) dan Alumni Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya Anas setiawan (kiri), menunjukan purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). Arus listrik yang diubah menjadi frekuensi gelombang elektromagnetik pada alt ini berguna untuk membunuh bakteri. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

6 Maret 2013 00:00 WIB

Syahrul Chilmi (kanan) dan Anas Setiawan (kiri) saat mempresentasikan cara kerja Prototipe biomedic Puls Electric Field (PEC) yang dihubungkan dengan tabung aplikasi untuk meletakkan sampel bakteri (cuvvet) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Syahrul Chilmi (kanan) dan Anas Setiawan (kiri) saat mempresentasikan cara kerja Prototipe biomedic Puls Electric Field (PEC) yang dihubungkan dengan tabung aplikasi untuk meletakkan sampel bakteri (cuvvet) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

6 Maret 2013 00:00 WIB

Syahrul Chilmi mensimulasikan penggunaan Prototipe biomedic Puls Electric Field (PEC) yang dihubungkan dengan tabung aplikasi untuk meletakkan sampel bakteri (cuvvet) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Syahrul Chilmi mensimulasikan penggunaan Prototipe biomedic Puls Electric Field (PEC) yang dihubungkan dengan tabung aplikasi untuk meletakkan sampel bakteri (cuvvet) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

6 Maret 2013 00:00 WIB

Purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) buatan Mahasiswa Universitas Brawijaya di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Purwarupa alat biomedic Puls Electric Field (PEC) buatan Mahasiswa Universitas Brawijaya di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (6/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

6 Maret 2013 00:00 WIB