Tradisi Tek-Tekan Saat Prosesi Upacara Melasti Kedasa di Bali

Editor

Warga Desa Adat Sema Agung memukul
Warga Desa Adat Sema Agung memukul "kulkul" atau kentongan bambu dalam tradisi Tek-Tekan saat prosesi upacara Melasti Kedasa di Pantai Tegal Besar, Klungkung, Bali, Rabu 5 April 2023. Tradisi tersebut digelar setiap enam bulan sekali untuk kesucian lingkungan desa, kesucian jasmani dan rohani masyarakat desa setempat serta memohon ketenangan alam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

5 April 2023 00:00 WIB

Warga Desa Adat Sema Agung membawa benda sakral dengan diiringi memukul
Warga Desa Adat Sema Agung membawa benda sakral dengan diiringi memukul "kulkul" atau kentongan bambu dalam tradisi Tek-Tekan saat prosesi upacara Melasti Kedasa di Banjarangkan, Klungkung, Bali, Rabu 5 April 2023. Tradisi tersebut digelar setiap enam bulan sekali untuk kesucian lingkungan desa, kesucian jasmani, dan rohani masyarakat desa setempat serta memohon ketenangan alam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

5 April 2023 00:00 WIB

Warga Desa Adat Sema Agung membasuh kaki dan tangannya dengan air laut dalam tradisi Tek-Tekan saat prosesi upacara Melasti Kedasa di Pantai Tegal Besar, Klungkung, Bali, Rabu 5 April 2023. Tradisi tersebut digelar setiap enam bulan sekali untuk kesucian lingkungan desa, kesucian jasmani dan rohani masyarakat desa setempat serta memohon ketenangan alam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Warga Desa Adat Sema Agung membasuh kaki dan tangannya dengan air laut dalam tradisi Tek-Tekan saat prosesi upacara Melasti Kedasa di Pantai Tegal Besar, Klungkung, Bali, Rabu 5 April 2023. Tradisi tersebut digelar setiap enam bulan sekali untuk kesucian lingkungan desa, kesucian jasmani dan rohani masyarakat desa setempat serta memohon ketenangan alam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

5 April 2023 00:00 WIB

Warga Desa Adat Sema Agung memukul
Warga Desa Adat Sema Agung memukul "kulkul" atau kentongan bambu dalam tradisi Tek-Tekan saat prosesi upacara Melasti Kedasa di Pantai Tegal Besar, Klungkung, Bali, Rabu 5 April 2023. Tradisi tersebut digelar setiap enam bulan sekali untuk kesucian lingkungan desa, kesucian jasmani dan rohani masyarakat desa setempat serta memohon ketenangan alam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

5 April 2023 00:00 WIB