DKPP Kebanjiran Perkara, Terima 568 Aduan dalam 10 Bulan

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 24 Oktober 2024 18:20 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengetuk palu vonis terhadap Ketua KPU Hasyim Asy'ari terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal Calon Wakil Presiden dalam sidang putusan di DKPP, Jakarta, Senin 5 Februari 2024. DKPP memvonis Hasyim Asy'ari dan enam komisioner KPU lainnya melanggar etik dan Hasyim diberi sanksi peringatan keras terakhir, sementara enam komisioner KPU lainnya mendapatkan peringatan karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman penyelenggara Pemilu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP RI, Heddy Lugito, mengatakan pihaknya menerima 568 aduan tentang dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) sampai dengan Oktober 2024.

“Saya ingin sampaikan bahwa saat ini DKPP kebanjiran perkara. Jadi, selama 10 bulan terakhir ini mulai dari Januari sampai Oktober, perkara yang masuk terhitung sejak kemarin itu jumlahnya 568. Artinya sehari hampir dua, sehari kerja,” kata Heddy membuka sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran KEPP di Ruang Sidang DKPP, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Dia meminta para pelapor memaklumi hal itu. Menurut dia, DKPP tidak memiliki niat mengulur waktu, tetapi pihaknya memeriksa laporan sesuai dengan antrean yang masuk.

“Kita tidak bisa memprioritaskan perkara apa yang harus didahulukan, karena semua perkara jadi prioritas. Itulah yang terjadi di DKPP,” ujarnya.

Heddy menilai jumlah perkara bakal meningkat karena proses pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 masih berjalan. DKPP mulai menerima aduan berbagai pelanggaran Pilkada Serentak 2024.

“Kemungkinan perkara yang tahun ini berkaitan dengan pileg (pemilu legislatif) dan pilpres (pemilu presiden) itu tidak tuntas di tahun ini. Sampai tahun depan kita masih menyediakan perkara yang berkaitan dengan tahapan pileg dan pilpres,” tutur Heddy.

Pengaduan di Pilkada 2024 Berpotensi Lebih Banyak dari Pemilu

Sebelumnya, Heddy mengatakan potensi peningkatan jumlah aduan selama tahapan pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 menjadi perhatian pihaknya.

“Pilkada tinggal dua bulan lagi. Perkiraan saya, dan berdasarkan pengalaman yang lalu, pengaduan pelanggaran etik saat pilkada jauh lebih banyak dari pemilu karena kedekatan antara penyelenggara dan peserta pemilu sangat dekat,” kata Heddy saat dikonfirmasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 27 September lalu.

Heddy menuturkan para peserta Pilkada 2024 diperkirakan sudah berhubungan erat dengan anggota dan ketua KPU maupun Bawaslu.

“Mereka juga pasti punya kerabat-kerabat di tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), dan itulah yang memungkinkan terjadi pelanggaran etik, bahkan pelanggaran administratif sampai pelanggaran pidana pemilu,” ujarnya.

<!--more-->

Dia juga mengatakan residu kepemiluan yang berupa pengaduan dugaan pelanggaran etik penyelenggara pemilu yang seharusnya dapat diselesaikan di tingkat Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu), Bawaslu, atau belum diproses dan diadukan ke DKPP RI juga menjadi perhatian pihaknya.

“Ini adalah realitas kepemiluan kita, realitas penyelenggaraan pemilu kita. Kita bangga sukses menyelenggarakan pemilu, tetapi ternyata muncul beberapa pelanggaran etik yang jumlahnya besar,” ucapnya.

Karena itu, dia mengajak media membantu mewartakan setiap perkembangan tahapan Pilkada 2024 kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengadukan dugaan pelanggaran yang terjadi ke lembaga yang tepat, seperti DKPP atau Bawaslu.

Pada Mei lalu, Heddy menyebutkan pihaknya telah menangani 325 perkara tahun lalu. Adapun setengah dari jumlah perkara itu berkaitan dengan rekrutmen penyelenggara ad hoc oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Lima puluh persen itu jumlahnya 297,” kata Heddy dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu malam, 15 Mei lalu.

Adapun 13 persen atau 82 kasus di antaranya berkaitan dengan rekrutmen badan ad hoc di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pilihan editor: Hadapi Debat Kedua Pilkada Jakarta, Pramono Anung Siapkan Gagasan Pemerintahan Terbuka

Berita terkait

Dapat Masukan Bawaslu, KPU DKI Atur Layout Tempat Duduk KPPS di TPS

4 jam lalu

Dapat Masukan Bawaslu, KPU DKI Atur Layout Tempat Duduk KPPS di TPS

KPU DKI akan mengatur tata letak tempat duduk KPPS usai dapat masukan dari Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Survei Poltracking Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Unggul 51,6 Persen

5 jam lalu

Survei Poltracking Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Unggul 51,6 Persen

Hanta Yuda mengatakan, terbuka peluang terjadinya Pilkada Jakarta satu putaran bila melihat tingkat elektabilitas yang didapat Ridwan Kamil-Suswono.

Baca Selengkapnya

Hadapi Debat Kedua Pilkada Jakarta, Pramono Anung Siapkan Gagasan Pemerintahan Terbuka

5 jam lalu

Hadapi Debat Kedua Pilkada Jakarta, Pramono Anung Siapkan Gagasan Pemerintahan Terbuka

Pramono Anung optimistis akan banyak pertanyaan perihal pemerintahan terbuka di debat kedua Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Janji Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil akan Tunjuk Coffee Shop untuk Program Coworking Space

6 jam lalu

Janji Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil akan Tunjuk Coffee Shop untuk Program Coworking Space

Ridwan Kamil mengatakan mayoritas pekerja dari kalangan generasi Z saat ini bekerja secara remote.

Baca Selengkapnya

DPR Minta Libur 3 Hari saat Pilkada 2024 supaya Fokus Nyoblos

8 jam lalu

DPR Minta Libur 3 Hari saat Pilkada 2024 supaya Fokus Nyoblos

Wakil Ketua Baleg DPR, Iman Sukri, mengungkapkan adanya usulan dari anggota dewan untuk libur selama tiga hari saat Pilkada 2024 serentak.

Baca Selengkapnya

KPU Sediakan Template Braille di TPS untuk Pemilih Disabilitas Netra

9 jam lalu

KPU Sediakan Template Braille di TPS untuk Pemilih Disabilitas Netra

Setiap TPS di Jakarta akan mendapatkan satu template braille untuk pemilih disabilitas netra.

Baca Selengkapnya

KPU Minta Petugas TPS Sediakan Kursi Prioritas saat Pemungutan Suara

11 jam lalu

KPU Minta Petugas TPS Sediakan Kursi Prioritas saat Pemungutan Suara

KPU Jakarta sediakan tempat duduk prioritas untuk tiga kategori pemilih, yakni lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil.

Baca Selengkapnya

Kata Kubu Pramono-Rano dan RIDO Menjelang Debat Kedua Pilgub Jakarta

13 jam lalu

Kata Kubu Pramono-Rano dan RIDO Menjelang Debat Kedua Pilgub Jakarta

Debat kedua Pilgub Jakarta akan berlangsung pada 27 Oktober 2024. Bagaimana persiapan paslon Pramono-Rano dan RIDO?

Baca Selengkapnya

Bawaslu Tangani 70 Dugaan Pelanggaran Sebulan Masa Kampanye di Pilkada Jabar

14 jam lalu

Bawaslu Tangani 70 Dugaan Pelanggaran Sebulan Masa Kampanye di Pilkada Jabar

Bawaslu Jabar mengungkapkan, 70 dugaan pelanggaran dalam masa kampanye Pilkada Jabar 2024 itu terjadi sejak 25 September hingga 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

DKPP Berhentikan Ketua KPU Kota Sorong, Apa Kesalahannya?

1 hari lalu

DKPP Berhentikan Ketua KPU Kota Sorong, Apa Kesalahannya?

Ketua KPU Kota Sorong, Balthasar Berth Kambuaya, diberhentikan DKPP. Apa alasan dan kesalahannya?

Baca Selengkapnya