Pesan Anggota DPD Soal Netralitas Aparat dalam Pilkada Jateng 2024

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Senin, 14 Oktober 2024 10:11 WIB

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa (kedua kanan) dan Hendrar Prihadi (kanan) serta pasangan Cagub dan Cawagub Jateng Ahmad Luthfi (kiri) dan Taj Yasin (kedua) menunjukkan nomor urut mereka saat Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Cagub dan Cawagub Jateng 2024 di Kantor KPU Provinsi Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin, 23 September 2024. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi mendapat nomor urut satu sementara Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendapat nomor urut dua. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Muhdi, mengingatkan aparat harus benar-benar menjaga netralitasnya pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jateng 2024. Muhdi menyampaikan hal tersebut di Semarang pada Ahad, 13 Oktober 2024.

“Khusus yang pilgub (pemilihan gubernur dan wakil gubernur), ya namanya memang harus ekstra karena di situ kebetulan sama-sama purnawirawan,” kata Muhdi.

Pilgub Jateng 2024 diikuti oleh dua pasangan calon (paslon), yakni paslon nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi yang diusung PDI Perjuangan. Andika adalah purnawirawan jenderal TNI bintang empat yang pernah menjadi Panglima TNI, sedangkan Hendi adalah mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI dan mantan Wali Kota Semarang.

Paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen diusung sembilan partai politik, yakni Nasem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Luthfi adalah purnawirawan jenderal polisi bintang tiga yang pernah menjabat Kepala Polda Jateng dan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, sedangkan Taj Yasin Maimoen adalah mantan Wakil Gubernur Jateng.

“Keduanya orang-orang besar dari dua institusi yang sebenarnya memang tidak punya hak pilih (TNI/Polri), tetapi mereka punya power yang sangat besar,” kata mantan Rektor Universitas PGRI Semarang itu.

Karena itu, Muhdi berharap kedua pihak bisa saling menahan diri dengan menjaga netralitas pada penyelenggaraan Pilgub Jateng agar berjalan dengan damai dan lancar sesuai dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).

“Kami berharap tidak terjadi katakanlah kubu-kubuan yang akhirnya nanti tidak saja berefek pada penyelenggaraan pilgub, tetapi juga setelahnya antara institusi TNI dan Polri yang sering terjadi di bawah," katanya.

Sebagai Wakil Ketua Komite I DPD RI, Muhdi mengatakan komitenya membidangi salah satunya berkaitan dengan menjaga ketertiban dan keamanan sehingga perlu mengingatkan tentang pentingnya netralitas aparat.

Berita terkait

Komeng: Interupsi Ditempatkan di Komite II, Komentar Pengamat Politik, hingga Hari Komedi

2 jam lalu

Komeng: Interupsi Ditempatkan di Komite II, Komentar Pengamat Politik, hingga Hari Komedi

Penunjukkan Komeng di Komite II membuatnya bertanya-tanya tidak ditempatkan di Komite III yang sejalan dengan minatnya

Baca Selengkapnya

Senator Komeng Interupsi Ditetapkan sebagai Anggota Komite II DPD, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Senator Komeng Interupsi Ditetapkan sebagai Anggota Komite II DPD, Apa Alasannya?

Komedian Alfiansyah Bustami alias Komeng mengaku lebih ingin bertugas menjadi Komite III daripada Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lantas, apa tugas Komite III DPD RI yang didambakan Komeng?

Baca Selengkapnya

Senator Komeng Kurang Sreg Ditempatkan di Komite II DPD, Ingin di Seni Budaya tapi Ditaruh di Pertanian dan Meteorologi

3 hari lalu

Senator Komeng Kurang Sreg Ditempatkan di Komite II DPD, Ingin di Seni Budaya tapi Ditaruh di Pertanian dan Meteorologi

Meskipun sempat menolak, tapi komedian Alfiansyah Komeng secara sah ditunjuk menjadi anggota Komite II DPD. Apa saja tugas komite ini?

Baca Selengkapnya

Program Makan Bergizi Gratis: Jokowi Patok Rp 71 Triliun, Prabowo Siap-siap Lakukan Perubahan Anggaran 2025

4 hari lalu

Program Makan Bergizi Gratis: Jokowi Patok Rp 71 Triliun, Prabowo Siap-siap Lakukan Perubahan Anggaran 2025

Saat ini, Jokowi alokasikan anggaran program makan bergizi gratis Rp 71 triliun untuk 2025. Prabowo nanti siap lakukan perubahan anggaran.

Baca Selengkapnya

KPU Gelar Debat Pilkada Jateng Tiga Kali di Semarang, Simak Jadwalnya

4 hari lalu

KPU Gelar Debat Pilkada Jateng Tiga Kali di Semarang, Simak Jadwalnya

KPU Jateng juga masih menyusun tim perumus yang akan menyusun mekanisme teknis pelaksanaan debat pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketika Andika Perkasa Jadikan Debat Pilkada Jakarta sebagai Referensi

4 hari lalu

Ketika Andika Perkasa Jadikan Debat Pilkada Jakarta sebagai Referensi

Andika Perkasa menuturkan terus belajar mengenal berbagai persoalan di Jateng sebagai bekal menghadapi debat Pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya

Deretan Pelawak di Parlemen 2024

4 hari lalu

Deretan Pelawak di Parlemen 2024

Sejumlah pelawak di Indonesia banting setir menjadi politisi dan berhasil masuk parlemen

Baca Selengkapnya

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

4 hari lalu

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

Adik Gus Dur menjadi ketua tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024. Berikut profil Umar Wahid Hasyim.

Baca Selengkapnya

Bantah Soal Isi Pidato Bahlil Tabrak Aturan, Golkar: Hanya Guyonan

4 hari lalu

Bantah Soal Isi Pidato Bahlil Tabrak Aturan, Golkar: Hanya Guyonan

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Wihaji mengatakan bahwa isi pidato tersebut merupakan guyonan dari seorang Bahlil yang dinilai gemar bercanda.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Jelaskan Pidato Bahlil Pada Agenda Konsolidasi Partai di Jawa Tengah

4 hari lalu

Waketum Golkar Jelaskan Pidato Bahlil Pada Agenda Konsolidasi Partai di Jawa Tengah

Wihaji mengatakan pidato Bahlil yang menyebut kalimat jika ada potensi kalah kuat, bagaimana pun harus dicari cara untuk menang merupakan penyemangat.

Baca Selengkapnya