TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri berencana memanggil sejumlah saksi dari media massa terkait dengan laporan ancaman penculikan terhadap Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik. Mabes Polri akan berkoordinasi dengan para pimpinan redaksi media massa yang wartawannya dipanggil tersebut. (Baca: Siapa M. Taufik, Pengancam Ketua KPU)
"Penulis yang menjadikan itu berita, kan, tahu persis, ada rekaman atau tulisan di cetak dan online," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam)
Sebelumnya, Husni melaporkan Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik ke Bareskrim terkait dengan orasinya yang diduga berisikan ancaman di depan gedung Mahkamah Konstitusi. Saat melapor, Husni membawa Koran Tempo edisi 9 Agustus 2014. Hanya selang tiga hari, Taufik balik mengadukan Husni ke Bareskrim. Menurut Taufik, dirinya tidak pernah mengatakan akan menculik Husni. Jadi, kata Taufik, Husni telah menyebarkan fitnah sehingga bisa dijerat dengan Pasal 311 KUHP.
Ronny mengatakan kepolisian masih mengumpulkan sejumlah alat bukti terkait dengan ancaman penculikan dan pencemaran nama baik. "Berharap ada bukti dari media. Mungkin kawan-kawan wartawan yang mendengar bisa beri kesaksian," kata Ronny.
Menurut Ronny, kepolisian juga akan meminta keterangan dari ahli bahasa dan pidana. Ahli bahasa dipanggil untuk mengetahui apakah kata yang digunakan Taufik mengandung unsur ancaman atau tidak. "Ahli pidana untuk memastikan apakah perbuatan melakukan pelanggaran sesuai dengan pidana. Kita lihat niatnya," ucap Ronny.
Namun Ronny tak bersedia membeberkan identitas para ahli yang dipanggil kepolisian. Menurut dia, identitas mereka akan terungkap jika kasus sudah dibahas dalam persidangan. "Dalam sidang dibuka secara transparan semuanya," kata Ronny.
SINGGIH SOARES
Terpopuler
Tolak Baiat ISIS, 700 Warga Sheitat Dipenggal
Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah
Sidarto Danusubroto: Sejumlah Partai Merapat ke Jokowi
Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar
Jadi Menteri, Abraham: Siapa yang Tangkap Presiden
Mengapa Pidato Kemerdekaan Jokowi Peduli Veteran?
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial