TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto merilis video pidato politik di akun YouTube miliknya, Jumat, 25 Juli 2014. Dalam pidato sepanjang 23 menit itu, Prabowo menyampaikan banyak hal, termasuk fitnah yang dia alami dan pelaksanaan pemilu presiden 2014. Dia menuding penyelenggara pemilu memihak salah satu calon presiden.
“Penyelenggara pemilu tak adil dan memihak salah satu kontestan,” kata Prabowo. Pesaing Prabowo dalam pemilu presiden adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia mengatakan protes dan imbauan tentang berbagai kecurangan itu tidak dihiraukan oleh penyelenggara pemilu. “Rekomendasi Bawaslu tak diindahkan,” katanya. (Baca: Gugatan Kubu Prabowo ke MK Dinilai Sia-Sia)
Dia percaya demokrasi seharusnya dilaksanakan dengan baik. Karena itu, kata dia, pemilu presiden merupakan harapan rakyat Indonesia. Mandat yang diberikan kepada pemenang seharusnya diberikan secara benar, adil, terbuka, bersih, dan jujur. “Ternyata kami temukan kecurangan secara masif dan sistematis,” katanya. (Baca: Hari Kedua Prabowo Belum Ajukan Gugatan ke MK)
Prabowo menuturkan tim hukum dan data telah menemukan indikasi kecurangan yang cukup besar. Karena itu, dia menilai pemilu presiden 2014 sebagai pemilu yang gagal. Dia juga menyebut pemilu kali ini tidak sah dan melanggar kaidah demokrasi. “Jika merestui keputusan ini, berarti kita merestui kecurangan, sebuah kebohongan dan ketidakbenaran,” kata Prabowo.
Dia mengatakan mental pejabat sudah rusak karena bisa disogok, termasuk pejabat Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, Prabowo menilai, Indonesia sedang menuju kegagalan. Prabowo mengatakan memilih untuk membela kebenaran. Dia mengajak seluruh pengikutnya untuk membela keutuhan bangsa dan tidak menjual harga diri dan kepribadian bangsa.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo
