TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang tergabung dalam Relawan Merah Putih melakukan aksi damai di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat, 25 Juli 2014.
Koordinator aksi relawan, Jimli, mengatakan mereka melakukan aksi dengan tujuan mencari keadilan di Mahkamah Konstitusi. Aksi yang dilakukan kurang dari seratus orang itu tidak bertujuan melakukan tindakan anarkis. "Jangan rusuh! Kalian bukan orang seperti itu," ujarnya. (Baca: PAN Dukung Gugatan Prabowo ke MK |)
Mereka berharap MK dapat mengedepankan kebenaran dan obyektif dalam memberikan putusan. Relawan menilai MK merupakan lembaga independen yang tidak akan memihak. "Mahkamah ini masih memiliki hati nurani. Mereka mampu mengatakan mana yang benar dan mana yang salah," ujarnya. (Baca: Hari Kedua Prabowo Belum Ajukan Gugatan ke MK)
Relawan mengklaim aksi yang dilakukan tersebut tanpa bayaran dan merupakan keinginan masing-masing individu. Kecurangan selama pemilu presiden yang membuat mereka mendatangi MK. "Kami gerak karena ada kecurangan, bukan karena kekalahan," ujarnya.
Jimli menuturkan relawan akan menghormati siapa mpun yang memenangi pemilihan presiden. Relawan akan menerima siapa saja asal caranya tidak curang. "Kami terima jika kompetisi jujur, bukan kompetisi yang diobok-obok." (Baca: Gugatan Kubu Prabowo ke MK Dinilai Sia-Sia)
Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Selasa lalu. Kubu Prabowo-Hatta menuding proses pemilihan presiden itu tidak demokratis dan ada kecurangan.
SAID HELABY
Terpopuler
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo