TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menyatakan kabinetnya nanti akan diisi oleh banyak orang dari kalangan profesional. Tiga kementerian sudah pasti menjadi jatah mereka. "Yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara," kata JK, sapaan Kalla, di kediamannya, Jl Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Juli 2014.
Menurut JK, ketiga pos kementerian itu sangat strategis dan rentan menimbulkan masalah bila tak dikelola dengan baik. Karena itu, pucuk pimpinannya harus ahli dan bebas intervensi dari pihak tertentu. "Harus independen," kata pasangan calon presiden terpilih, Joko Widodo, itu menegaskan.
Partai pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memastikan bakal menyodorkan nama-nama kadernya untuk dijadikan kandidat menteri dalam kabinet pemerintahan 2014-2019. Partai pendukung itu adalah PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
JK mengatakan dia, Jokowi, serta partai anggota koalisi belum membicarakan perbandingan antara kalangan profesional dan politikus dalam kabinetnya. Paling tidak, kata dia, jumlahnya tidak terlalu timpang. "Ada opsi 15 profesional dan 20 dari parpol," katanya.
Dia mengatakan partai tak berarti tidak memiliki kalangan profesional. Karena itu, tidak ada pembatasan latar belakang khusus untuk mencari kalangan profesional tersebut. "Yang pasti kami akan memasang orang-orang yang pintar dan bersih," ujarnya. (Baca juga : Jokowi-Kalla Diminta Ikutkan Publik Susun Kabinet)
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab