TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, mendapat ucapan selamat dari sejumlah pimpinan negara sejak ia ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang pemilihan presiden 2014 pada 22 Juli lalu di gedung KPU.
Tak hanya memberi ucapan selamat, beberapa pemimpin negara juga mengajak Jokowi untuk turut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), November mendatang di Cina. (Baca: ICW Minta Jokowi Waspadai Koruptor di PDIP)
"Beberapa ajak ketemuannya pas APEC nanti di Cina," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu, 23 Juli 2014, saat bergegas menuju Tugu Proklamasi untuk bertemu dengan para relawannya. Adapun pimpinan negara yang mengajak Jokowi untuk menghadiri KTT APEC adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Namun Jokowi belum dapat memastikan apakah dia akan hadir dalam acara tersebut atau tidak. "Belum tahu, kita lihat nanti," kata Jokowi, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang.
Hingga saat ini, pimpinan negara yang telah menghubungi Jokowi secara langsung untuk mengucapkan selamat antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan, yang paling baru, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Jokowi-Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019 terpilih pada Selasa, 22 Juli 2014, di gedung KPU, Jakarta Pusat. Penetapan tersebut didasarkan pada rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara secara nasional. (Baca: Cerita Jokowi Laris di Media Internasional)
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKB, dan PKPI tersebut memperoleh total suara 70.997.833 atau 53,15 persen. Sedangkan kubu saingan mereka, Prabowo-Hatta, memperoleh total suara 62.576.444 atau 46,85 persen. (Baca: Jokowi: Ada Sinyal Positif dari Partai Pro-Prabowo)
Namun Prabowo-Hatta menyatakan menolak pemilihan presiden ini. Ada lima alasan yang membuat tim Prabowo menilai KPU gagal dalam melaksanakan pemilihan presiden 2014. Yakni banyak aturan main yang KPU buat namun dilanggar sendiri, KPU banyak mengabaikan rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu, ditemukan banyak tindak pidana pemilu yang dilakukan penyelenggara dan pihak asing, KPU selalu mengalihkan masalah ke Mahkamah Konstitusi, serta terjadi kecurangan masif dan sistematis untuk mempengaruhi hasil pemilu.
FATIMAH KARTINI BOHANG
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab