TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono meminta partai berlambang pohon beringin tersebut menerima hasil rekapitulasi pemungutan suara Komisi Pemilihan Umum. Ia menilai Golkar harus legowo untuk segera menyampaikan ucapan selamat kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Terserah, saya tak bisa memaksakan, secara kelembagaan ketua umum yang berhak menjawab," kata Agung di Kantor Presiden, Rabu, 23 Juli 2014. (Baca: Ada Apa dengan Hatta Rajasa dan Prabowo?)
Hal ini disampaikan Agung termasuk untuk menanggapi sejumlah kabar seperti Akbar Tanjung merupakan tokoh yang mendorong calon presiden Prabowo Subianto menolak hasil rekapitulasi KPU. Ia juga menyatakan masyarakat dan pemerintah ingin pelaksanaan pemilu yang baik sehingga Golkar harus menerima seluruh hasil rekapitulasi.
Agung mengklaim tak mengetahui kisah dan isi rapat yang menghasilkan pidato politik Prabowo. Ia juga enggan memastikan penolakan hasil rekapitulasi KPU adalah ide yang dibawa Akbar. "Saya tidak tahu apa dasarnya, saya juga belum komunikasi dengan Akbar," kata dia. (Baca: Prabowo Dibisiki Tolak Pilpres oleh Tokoh Ini)
Agung menilai pasti ada pertimbangan khusus sehingga usul tersebut diajukan dan menjadi sikap politik Prabowo. Ia menduga penemuan dan klaim terjadinya kecurangan sistematis serta masif menjadi dasar keputusan penolakan rekapitulasi KPU.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab