TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Juli 2014. Namun, ada proses tarik-ulur sebelum semua relawan sepakat untuk menunda perayaan sehari dari rencana semula pada Selasa, 22 Juli 2014.
"Memang ada proses yang alot, tapi relawan memegang kepercayaan Jokowi sehingga sepakat acara diselenggarakan esok harinya," ujar Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Jokowi, Dono Prasetyo, Rabu, 23 Juli 2014. (Baca: Ucapan Selamat dari Pemimpin Dunia untuk Jokowi)
Dono menyatakan pada awalnya organisasi relawan besar seperti Seknas Jokowi, Pro Jokowi, Pusat Informasi Relawan, dan Kawan Jokowi menolak rencana perayaan pada 23 Juli. Alasannya, relawan ingin membuktikan ancaman kerusuhan tak benar. Alasan lain, relawan melihat ada upaya dari partai untuk menjauhkan Jokowi dari relawan.
"Jokowi tak pernah menggunakan kepanjangan tangan untuk berkonsolidasi dengan relawan," ujar Dono. Namun, undangan buka puasa pertama kali justru dilakukan oleh partai dan tak dihadiri oleh Jokowi. Kondisi ini dinilai tak adil oleh relawan, padahal relawan mengaku bekerja keras untuk Jokowi. "Pak Jokowi juga tahu bagaimana relawan bekerja," ujar Dono. (Baca: Obama Telepon Jokowi Ucapkan Selamat)
Kesalahpahaman dapat diklarifikasi saat buka puasa kedua kalinya pada 21 Juli 2014. Jokowi mengundang secara langsung enam organisasi relawan yang kontra dengan penundaan perayaan. Saat itu dijelaskan partai berinisiatif melakukan koordinasi supaya tak ada pergerakan massa pada 22 Juli. (Baca: Jokowi Mundur sebagai Gubernur Setelah Lebaran)
Relawan akhirnya sepakat setelah Jokowi angkat bicara. Jokowi, kata Dono, mengatakan pada prinsipnya percaya pada relawan yang tak akan mengerahkan massa turun ke jalan untuk merayakan kemenangan. Namun, ia tak melarang apabila dilakukan pada 23 Juli setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan kemenangan Jokowi-JK.
Selain itu, kata Dono, para relawan mempercayai Jokowi sebagai pucuk komando para relawan sehingga akan mematuhi apa yang diimbau oleh presiden terpilih itu.
DINI PRAMITA
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab
SHARE: Facebook | Twitter