TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menyatakan partainya terikat komitmen dengan Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun koalisi itu belum permanen dan masih berpeluang untuk koalisi baru.
"Kalau ada kedelai di ladang, diolah tempe dicampur ragi. Kalau ada partai yang menang, boleh kita berkoalisi lagi," ujarnya di Hotel Borobudur, Senin, 21 Juli 2014. (Baca: Prabowo: Kontrak Koalisi Merah Putih Sakral dan Suci)
Tifatul mengibaratkan koalisi Merah Putih seperti orang pacaran. Mereka terikat oleh komitmen, tapi belum bisa dikatakan formal. "Ibarat orang pacaran, tapi belum punya buku nikah. Makanya ini harus ditindaklanjuti dengan akta hitam di atas putih menggunakan materai," katanya. (Baca: PKS Masih Yakin Prabowo Menang)
Pada sistem presidensial, kata Tifatul, perikatan di antara partai koalisi tidak memiliki mekanisme banding. Sebaliknya, sistem parlementer bisa berdampak pada pemakzulan perdana menteri. Namun Tifatul mengatakan PKS tetap berkoalisi dengan Koalisi Merah Putih. "Kami memiliki kewajiban etis untuk terus mendukung kemenangan Prabowo-Hatta," katanya.
Sedangkan dengan calon presiden Joko Widodo, Tifatul merasa tak memiliki hubungan buruk secara pribadi. Partainya juga pernah menjalin aliansi taktis bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saat mencalonkan Jokowi sebagai Wali Kota Solo. "Coba baca tweet saya, ada enggak yang menyerang Jokowi?" katanya.
RIKY FERDIANTO
Terpopuler
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Hamas Tangkap Seorang Tentara Israel
Jembatan Comal Amblas, Macetnya Sampai ke Nagreg
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga
Tujuh Polisi Indonesia Masuk Tim Investigasi MH17
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Ini Data Korban Kekerasan Geng Motor di Cirebon