TEMPO.CO, Jakarta - Para pimpinan dan tokoh agama di Indonesia menyerukan kedua kubu calon presiden dan pendukungnya mau menerima hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum ihwal pemenang pemilihan presiden. "Kami mengimbau agar keputusan ini menjadi keputusan bersama," ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sang Nyoman Suwisma di kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Senin, 21 Juli 2014.
Para pimpinan dan pemuka agama menilai penting bagi tiap capres untuk menerima hasil keputusan KPU dengan lapang dada. Mereka juga meminta para pendukung capres menghindari kerusuhan dan mengedepankan persatuan bangsa. "Kalau ada yang keberatan, selesaikan melalui mekanisme konstitusional secara damai," ujar Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin di tempat yang sama. (Baca: Fanatismen Pendukung Capres Bisa Picu Perceraian)
Ada lima butir seruan kebangsaan yang dirumuskan oleh para pemimpin tersebut. Menurut mereka, seruan kebangsaan ini dilandasi semangat persaudaraan kebangsaan. "Kami tokoh dan pemuka agama-agama di Indonesia berkumpul untuk membahas dan menyepakati pernyataan bersama berupa seruan kebangsaan," ujar Din. Selain mengajak untuk menerima hasil pemilu, mereka juga mengajak semua bangsa bersyukur atas berlangsungnya pilpres dengan lancar, tertib, dan aman. (Baca: SBY: Mengakui Kekalahan itu Mulia)
Hari ini para pimpinan dan tokoh agama di Indonesia memberikan pernyataan sikap ihwal penetapan dan pengumuman Komisi Pemilihan Umum pada Selasa besok. Ada 19 pemuka dan tokoh agama yang hadir dan ikut menandatangani lima butir seruan kebangsaan. Di antaranya Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Andreas Yewangoe, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia Romo Edy Purwanto, Koordinator Majelis Agama Buddha Rusli Tan, dan Franz Magnis-Suseno.
PRIO HARI KRISTANTO
Berita lainnya
Putus Sengketa Pilpres, MK Diminta Independen
Jika Tak Puas, Ibas Sarankan Prabowo ke MK
Relawan Jokowi-JK Subang Emoh Geruduk KPU
JK: Prabowo Kalah karena Gol Bunuh Diri
Tim Prabowo Jateng Tak Kerahkan Massa ke Jakarta
Tim Prabowo: Kinerja Penyelenggara Pemilu Buruk
Mahfud: Kami Tunggu Pengumuman KPU