Masa Kecil Jokowi Mancing, Prabowo Perang-perangan  

image-gnews
Prabowo Subianto dan Jokowi saat debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu
Prabowo Subianto dan Jokowi saat debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo memiliki kegemaran di saat kecil yang jauh berbeda. Prabowo senang main perang-perangan, sedangkan Jokowi senang memancing dan mencari telur bebek. Majalah Tempo menelusuri masa kecil kedua calon presiden itu

Menurut sejumlah teman kecil Prabowo, calon presiden nomor urut satu itu sejak kecil gemar main permainan perang. Ia senang memainkan permainan strategi perang seperti Battle Ground of Waterloo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo. (Baca: Masa Kecil Capres, Prabowo 10 Tahun dalam Pelarian)

Prabowo juga senang tampil dan memimpin kawan-kawannya. Eko Muhatma Kartodirdjo, kawan kecil Prabowo, masih ingat betul bagaimana Prabowo selalu meminta jadi ketua atau komandan dalam setiap permainan.

Eko juga berkisah bagaimana Prabowo yang baru berusia 7 tahun sudah memimpin mereka bermain perang-perangan dengan anak-anak Singapura. Mereka pernah menantang anak-anak Singapura untuk main perang lempar tanah liat karena sekelompok anak Singapura tersebut mengambil tempat yang biasa digunakan Prabowo dan teman-temannya bermain.

"Kalau main perang dan jadi tentara, dia hanya mau jadi komandan. Kalau kami pura-pura main di kerajaan, dia maunya jadi raja," kata Eko, seperti dikutip dari majalah Tempo edisi 30 Juni 2014. (Baca: Spanduk Jokowi Diganti Paksa Spanduk Prabowo)

Keluarga Prabowo dan Eko pernah sama-sama menjadi pelarian di Singapura karena orang tua mereka terlibat pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta). 

Ronny Warouw, teman masa kecil Prabowo lainnya, mengatakan bahwa sejak kecil Prabowo ingin jadi tentara. "Dia amat mengagumi kedua pamannya, Subianto Djojohadikusumo dan Sujono Djojohadikusumo," ujarnya. Subianto dan Sujono gugur dalam pertempuran melawan Jepang di Desa Lengkong Wetan, Tangerang, pada perang kemerdekaan, 1946.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Jokowi, panggilan Joko Widodo, memiliki kisah masa kecil yang berbeda. Menurut Mukiyem, pengasuh Jokowi dan adik-adiknya, calon presiden nomor urut dua itu saat kecil senang keluyuran. Mulai dari menyusuri rel kereta dekat, main di pematang sawah, hingga mancing di sungai. "Pak Jokowi mancing atau nyari kodok dan jangkrik," ucap Mukiyem, 58 tahun. (Baca: Strategi Kampanye Jokowi-JK Dinilai Tak Efektif)

Sujiatmi, ibu Jokowi, mengatakan bahwa anaknya itu sejak kecil memang tidak bisa diam. Jokowi hobi jalan-jalan keluar masuk kampung. Hobi itu kian menjadi ketika Jokowi menemukan teman-teman sepermainan di sekolah dasar. "Mancing, nyebur di kali, juga mencari telur bebek," kenang Jokowi. Bebek-bebek biasa bertelur di sepanjang sungai dan pematang sawah. Sesekali Jokowi membawa pulang telur bebek tak bertuan itu dan menggorengnya.

Jokowi mengatakan pengalaman keluar-masuk kampung dan menyusuri sungai kumuh di Solo banyak memberikan pelajaran tentang kesederhanaan, perjuangan, dan harapan. Karena itu, hingga sekarang ia lebih senang blusukan, turun langsung ke masyarakat. "Sebab, dari mereka, saya memahami bagaimana kehidupan warga sesungguhnya," katanya. (Baca selengkapnya di majalah Tempo edisi 30 Juni 2014).

TIM TEMPO

Berita terpopuler:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ahok Berulang Tahun Bertepatan Hari Pertama Puasa
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.