Kampanye Capres Rusuh, Turis Asing di Yogya Takut  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Petugas Satuan Pengendali Massa (Dalmas) memasang barikade untuk mencegah bentrokan berulang antar pendukung capres di kawasan Ngabean, Yogyakarta, 24 Juni 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Petugas Satuan Pengendali Massa (Dalmas) memasang barikade untuk mencegah bentrokan berulang antar pendukung capres di kawasan Ngabean, Yogyakarta, 24 Juni 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan asing takut ke luar hotel karena khawatir menjadi korban salah sasaran dalam bentrokan di antara pendukung calon presiden di Yogyakarta. “Kami menerima beberapa keluhan dari pihak hotel di lokasi bentrok, sejumlah wisatawan terpaksa mengurung diri dalam hotel karena takut jadi korban salah sasaran,” kata Ketua Koordinator Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Pramudya Bagus, Kamis, 26 Juni 2014.

Sejumlah bentrokan antara pendukung calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo terjadi di Yogyakarta pada Selasa, 25 Juni 2014. Beberapa insiden terjadi di dekat hotel yang terdapat di sekitar kawasan Malioboro.

Seperti di kawasan Ngabean, bentrok pendukung pecah persis di depan hotel baru Cavinton, yang berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Malioboro. Bentrok juga terjadi persis di depan Hotel Zodiak, Jalan H.O.S. Cokroaminoto, tepatnya di Kampung Sudagaran.

Di sisi selatan Yogya, berdekatan dengan kampung turis dan pusat hotel Prawirotaman, yakni Brontokusuman, peserta kampanye dari massa yang diduga pendukung Prabowo Subianto juga merusak sebuah rumah pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “Turis manca banyak yang ketakutan datang ke kampung itu setelah mendengar kabar adanya bentrok,” kata Pramudya. (Baca: Pendukung Jokowi dan Prabowo Bentrok di Yogya)

PHRI mendesak kepolisian dan pemerintah mengamankan lebih ketat kawasan perhotelan dan wisata. “Kami berharap sekali penjagaan keamanan itu bisa diperluas di beberapa kawasan yang potensial menjadi ajang bentrok,” ujar Pramudya.

Wakil Ketua PHRI Yogyakarta Herman Toni menyatakan, di kawasan hotel yang dipimpinnya, Jogja Village Inn di Kampung Bausasran--yang juga berdekatan dengan kampung turis Prawirotaman, sempat terjadi bentrok di antara para pendukung kedua calon presiden. “Seharusnya pemahaman soal Yogya sebagai kota yang hidup dari wisata ditekankan lagi kepada peserta dan penyelenggara kampanye. Jangan sampai hal yang mengancam pariwisata dibiarkan,” katanya. Herman berharap kepolisian bisa menjamin situasi keamanan wisata dengan bertindak tegas.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler:
Facebook Luncurkan Pelacak Pemilu di Indonesia
Saran Ahok buat Risma Soal Penutupan Dolly
Mei 2014, Bumi Capai Suhu Terpanas 
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar

 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

29 Juli 2020

Logo Liga 1. (liga-indonesia.id)
6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.


Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

21 Mei 2019

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

Kapolda berharap masyarakat tidak khawatir dengan kemungkinan masih adanya terduga teroris di Yogyakarta.


Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

14 Mei 2019

Pengunjung berada di kawasan wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 27 Juni 2017. Saat libur lebaran 2017 sejumlah destinasi wisata pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta dipadati oleh pengunjung. ANTARA FOTO
Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

Polda DIY akan memfokuskan pengamanan kawasan objek wisata saat libur Lebaran.


Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

13 Maret 2019

Ilustrasi penggerbekan polisi.TEMPO/Amston Probel
Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

Kepolisian DIY menangkap seorang pria berinisial Rm RDY yang membawa barang mencurigakan saat menyambangi markas Brimob Polda DIY.


Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

15 November 2018

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN menjadi viral setelah ramai diberitakan padahal kejadiannya telah berlalu setahun.


Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

28 Agustus 2018

Hiu Tutul di Kanal Pembangkit Listrik Paiton Akan Dievakuasi
Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

Tiga polisi berpose menunggangi bayi hiu tutul dan fotonya viral di media sosial. Reaksi keras juga hujatan berdatangan dari para warganet.


Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

3 Mei 2018

Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demo tolak Bandara NYIA di Yogya yang berakhir ricuh.


Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

28 Agustus 2017

Tiga tersangka dihadirkan dalam gelar perkara penebar ujaran kebencian, di Mabes Polri, Jakarta, 23 Agustus 2017. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim berhasil mengungkap sindikat kelompok Saracen. TEMPO/Imam Sukamto
Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

Seorang PNS di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban berita bohong yang dihubungkan dengan Saracen.