Adu Kuat Taipan di Belakang Prabowo dan Jokowi  

image-gnews
Sejumlah wisatwan lokal membilas tubuhnya setelah mandi air panas di kota Sarein, Iran (11/9). AP/Ebrahim Noroozi
Sejumlah wisatwan lokal membilas tubuhnya setelah mandi air panas di kota Sarein, Iran (11/9). AP/Ebrahim Noroozi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha berada di belakang pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bakal bertarung dalam pemilihan umum 9 Juli nanti. Selain memiliki harta triliunan, mereka juga memiliki jaringan ke berbagai organisasi pengusaha dan masyarakat.

a. Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla

1. Sofjan Wanandi dan Apindo

Sofjan sudah sejak lama melobi Megawati untuk memasangkan Jusuf Kalla dengan Jokowi. Sejak 2013, di berbagai kesempatan, Sofjan menyatakan bakal mengeluarkan Rp 2 triliun bila Kalla dipasangkan dengan Jokowi. Sofjan kini memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), yang membawahi ribuan pengusaha indonesia. Jaringan di Apindo untuk Jokowi-Kalla semakin kuat karena Ketua Apindo, Franky Sibarani, menjadi anggota tim penggalangan dana pasangan ini.

2. Rusdi Kirana dan karyawan Lion Air

Rusdi Kirana bersama kakaknya, Kusnan Kirana, tercatat sebagai orang terkaya ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes pada November 2013. Keduanya sukses mendirikan maskapai penerbangan Lion Air. Dengan kekayaan mencapai US$ 1 milar, Rusdi bergabung dengan Tim Kampanye Jokowi-JK sebagai anggota Dewan Pengarah. Rusdi terkenal disegani anak buahnya. Setiap langkah dan kebijakannya selalu diikuti karyawannya, termasuk soal pilihan calon presiden.

3. Sutrisno Bachir dan PAN

Meskipun pernah menjabat Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Tris, sapaan Sutrisno, tidak mengikuti pilihan politik PAN mendukung Prabowo-Hatta. Pengusaha asal Pekalongan ini juga pernah masuk daftar Forbes sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia pada 2008. Saat ini Tris menjabat anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Jokowi-JK. Sebagai bekas Ketua Umum PAN, Sutrisno masih punya jaringan dan pendukung di PAN.

4. Jacob Soetoyo, CSIS, dan jaringan internasional

Direktur PT Gesit Sarana Perkasa ini mempunyai jaringan yang kuat untuk lobi-lobi internasional. Jacob, yang juga menjadi anggota Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS), menyediakan rumahnya di Permata Hijau sebagai lokasi pertemuan Jokowi dengan perwakilan asing di Jakarta, antara lain Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert O' Blacke, Jr., Duta Besar Myanmar, Meksiko, Turki, Norwegia, dan Vatikan. Sebelumnya Jacob juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Jokowi dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

b. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Hashim Djojohadikusumo, altet, dan pengusaha internasional

Hashim menjadi Ketua Dewan Pembina Gerbang dan juga Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia. Dia seorang wiraswasta dan pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bioetanol, perkebunan karet, dan lainnya. Dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Hashim menjadi anggota Dewan Penasihat. Dia memiliki kekayaan senilai US$ 700 juta. Dia juga punya jaringan ke pengusaha internasional.

2. Hary Tanoesoedibjo dan MNC Group

Dia adalah bos media di Indonesia lewat MNC Group miliknya. Ia bergabung dengan tim sukses Prabowo-Hatta setelah menyatakan diri keluar dari Partai Hati Nurani Rakyat pimpinan Wiranto. Dengan kekayaan US$ 1,2 miliar, Hary menjadi orang terkaya ke-17 di Indonesia. Dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Hary duduk sebagai anggota Dewan Pakar.

3. Sandiaga Uno dan Hipmi

Dia menjadi salah satu juru bicara dalam tim sukses Prabowo-Hatta. Pengusaha muda ini pernah tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 460 juta. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang beranggotakan lebih dari 30 ribu pengusaha ini juga aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ia sempat menduduki jabatan Wakil Ketua Umum Bidang Uaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi Kadin Indonesia.

AMIR TEJO|ANTON A.

Berita terpopuler:
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito 
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya 
Usung Avanza Luxury, Toyota Mau Garap Semua Segmen
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.


Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua DPR, Setya Novanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta. 25 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.


Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.


Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno dalam pertemuan di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.


Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.


Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.


Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.


Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.