TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara, A.M Hendropriyono dilantik sebagai guru besar di bidang intelejen, Rabu, 7 Mei 2014 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Hendro pertama kali menyebut nama Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Bagi saya, Megawati adalah presiden selamanya, yang sekarang cuma penggantinya," kata Hendro ketika memberi sambutan yang langsung disambut tepuk tangan.Setelah Megawati, jabatan presiden dipegang Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode.
Dia juga menyebut Jenderal (purn) Try Sutrisno yang juga wakil presiden. Hendro menyebut banyak nama seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman dan pengusaha media Chairul Tanjung. Tak lupa, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo juga disebut namanya dan diriingi tepuk tangan yang tak kalah riuh dibanding Megawati.
Di acara pengukuhan Hendro Priyono, sejumlah tokoh nasional juga datang seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Jaksa Agung Basrief Arif dan lain sebagainya. Beberapa tokoh politik seperti Akbar Tandjung dari Golkar, Ketua Umum Hanura Wiranto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dan banyak lainnya.
Calon presiden Gerindra Prabowo Subianto tak ada, hanya Wakil Ketua Umum Fadli Zon yang nampak duduk di sebelah Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, Maruarar Sirait.
Hendropriyono merupakan Kepala BIN tahun 2001-2004 di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Karier militer AM Hendropriyono diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infantri di Komando Pasukan Sandi Yudha yang kini bernama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.
SUNDARI
Berita Terpopuler
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Briptu Eka: I Love You, My Hubby
Komnas HAM Akan Sikapi Pengakuan Kivlan Zein
Omset Bakso Babi Sutiman Rp 30 Juta per Bulan