TEMPO.CO, Semarang - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) gagal meraih kursi DPR dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah Joko Besariman menyatakan penyebab utama kegagalan memperoleh kursi di DPRD Jawa Tengah dan DPR itu karena belum dibayarnya uang saksi menjelang hari H pelaksanaan pemilu 9 April lalu.
"Akibatnya, para saksi tidak bekerja maksimal. Saksi tidak membina masyarakat calon pemilih untuk mencoblos Hanura," kata Joko, Selasa, 29 April 2014. Dia mengatakan kebutuhan uang untuk saksi sangat besar, mengingat jumlah tempat pemungutan suara (TPS ) mencapai puluhan ribu. (Baca: Saksi Partai Hanura Tagih Uang Saksi)
Pada Pemilu 2009, Hanura berhasil memperoleh empat kursi DPDR Jawa Tengah. Kini, ketika Hanura gagal mempertahankan kursinya, partai debutan baru, Partai NasDem, berhasil memperoleh empat kursi.
Joko menambahkan, meski gagal di DPRD Jawa Tengah, partainya masih bisa merebut sebanyak 52 kursi di DPRD tingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah. "Kami menerima hasil ini. Harus ada evaluasi untuk konsolidasi ke depan," ujarnya.
Pemenang pemilu 9 April di Jawa Tengah masih ditempati PDIP yang berhasil mengirimkan sebanyak 22 kursi di DPRD Jawa Tengah, disusul PKB (13 kursi), Partai Gerindra (11 kursi), Partai Golkar (10 kursi), PKS (10 kursi), Demokrat (9 kursi), PAN (8 kursi), PPP (8 kursi), dan NasDem (empat kursi). (Baca: Bangun Koalisi, Golkar Rangkul PKS dan Hanura)
ROFIUDDIN
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter
Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko
Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek