TEMPO.CO, Bandung - Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung berkomitmen mengawal setiap tamu calon presiden yang datang ke kampus sebelum resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB Mohammad Jeffry Giranza mengatakan pengawalan tamu yang jadi capres itu konsepnya seperti saat kedatangan Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden, Joko Widodo, ke kampus ITB pada Kamis pekan lalu untuk memberi kuliah umum tapi tanpa aksi penghadangan.
KM ITB akan menggelar aksi orasi dan pembentangan spanduk agar kampus netral dan tidak dipolitisasi. Aksi itu untuk menyambut dan mengingatkan tamu itu agar tidak berkampanye di dalam kampus.
Setelah itu, KM ITB akan masuk ke kampus dan memantau acara. Jika dianggap melenceng dari tujuan dan topik pembicaraan ke arah kampanye, mereka akan meminta panitia menghentikan acara.
Jeffry mengatakan rencana aksi seperti itu yang diterapkan saat kedatangan Jokowi. Namun di lapangan meleset hingga terjadi penghadangan mobil rombongan Jokowi. Dari pantauan Tempo saat kejadian, mahasiswa juga meneriaki Jokowi agar pulang.
Rektor ITB Akhmaloka mengatakan rektorat membebaskan siapa pun, termasuk calon presiden, menjadi pembicara dalam acara mahasiswa, kuliah, atau meresmikan sesuatu di kampus ITB. Asalkan, kata dia, kedatangannya sesuai dengan jabatannya di pemerintah, atau terkait dengan ilmu dan pengetahuan.
"Kalau ada capres yang mau datang, kita kembali sebagai institusi pendidikan. Mau bicara sains dan teknologi, mari. Yang mungkin bisa datang itu orang-orang yang punya kedudukan dan kapasitas di bidangnya," tuturnya.
ANWAR SISWADI
Berita lain:
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya
PNS Ini Punya Rekening Rp 1,3 T, Darimana Asalnya?
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah
Rhoma Irama Mengundurkan Diri Jadi Capres?