TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, enggan membalas sindiran Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon yang dilontarkan melalui sajak. (Baca: Fadli Zon Tak Capek Bikin Puisi Sindiran)
Jokowi beralasan, dia tak pernah sekali pun membaca sajak-sajak yang dibuat oleh Fadli. "Saya bacanya sajak Wiji Thukul, W.S. Rendra, dan Chairil Anwar," kata Jokowi, yang juga Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
Jokowi menilai sajak ketiga sastrawan tersebut sangatlah bagus. Apalagi, kata dia, karya Wiji Thukul. "Sajak-sajak perjuangan," ujarnya. (Baca: Soal Puisi Ikan, Jokowi: Saya Tak Pandai Bersajak)
Meski demikian, Jokowi enggan membandingkan karya milik aktivis 1998 yang hingga kini keberadaannya tak diketahui itu dengan sajak dari Fadli. "Yang jelas, karya keduanya berbeda," kata mantan Wali Kota Solo itu. (Baca: Puisi Fadli 'Sajak Seekor Ikan' Sindir Jokowi?)
Pada Rabu lalu Fadli Zon kembali merilis puisi yang bernada menyindir salah satu calon Presiden RI. Sebelumnya, orang dekat calon presiden Prabowo Subianto ini menciptakan empat bait puisi berjudul "Sajak Seekor Ikan". (Baca: Gerindra Klaim Fadli Zon Bakal Lolos ke Senayan)
Adapun dalam puisi yang baru ini Fadli menulis tiga bait dan menyematkan judul "Raisopopo". Tanda-tanda bahwa puisi itu ditulis untuk menyindir terbaca dari kata-kata yang digunakan. Misalnya, blusukan, banjir, dan kemacetan, juga citra. Banjir dan kemacetan identik dengan masalah di DKI Jakarta, yang gubernurnya, Joko Widodo, gemar blusukan.
AMRI MAHBUB | PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Hotman Paris: Pengamanan JIS Setara Istana Presiden