TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan partainya tak berminat dengan rencana pembentukan koalisi partai Islam. Menurut dia, wacana itu tak terlalu relevan dengan situasi politik saat ini.
"Kami ingin menegaskan pada khalayak bahwa PPP berasaskan Islam, tidak eklusif, dan mementingkan kepentingan bangsa," kata Suryadharma setelah menerima kunjungan Prabowo Subianto ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
Menurut Suryadharma, dinamika politik yang terjadi saat ini berbeda dengan situasi pada Pemilu 1999 ketika poros tengah terbentuk. Waktu itu partai-partai Islam punya tokoh sentral yang bisa menjadi panutan semua partai. (Baca: Lobi Nasi Mandi Suryadharma Ali)
Bila koalisi dibentuk sekarang, dia khawatir partai-partai Islam tak menemukan kata sepakat tentang siapa calon presiden yang akan diusung. Namun, Suryadharma mengatakan tak tertutup kemungkinan partainya menggandeng partai lain untuk mendukung pencapresan Prabowo.
Menurut Suryadharma, pertimbangan utama PPP berkoalisi dengan Gerindra adalah kesamaan visi untuk membangun kesejahteraan bangsa. Namun hubungan koalisi antarpartai belum diturunkan dalam kesepakatan lebih teknis.
PPP juga tak dibebani tugas merangkul partai-partai Islam. Meski begitu, PPP bersama Gerindra, kata Suryadharma, akan bekerja sama membangun koalisi partai besar dalam menghadapi pemilihan presiden 9 Juli mendatang. (Baca: PPP-Gerindra Koalisi, Belum Ada Kontrak Tertulis)
Mengenai rencana pembentukan koalisi partai Islam ini, Prabowo mengatakan tak jadi soal. Namun menurut dia, Gerindra akan terus mencoba mendekati seluruh partai untuk bergabung bersamanya. "Kami akan terus membangun suatu kekuatan yang besar," ujar Prabowo.
Koalisi besar itu, menurut Prabowo, dibutuhkan untuk memastikan stabilitas pemerintahan yang lebih baik. "Kami ingin ada pemerintahan yang kuat, semua unsur bergabunng," kata Ketua Dewan Pembina Gerindra ini.
Rencananya, kata Prabowo, setelah berkoalisi dengan PPP, Gerindra akan mengintensifkan komunikasi dengan partai Islam lain seperti PAN, PKS, dan PKB. Bahkan, kata Prabowo, partainya akan menjajaki koalisi dengan Demokrat dan Golkar.
IRA GUSLINA SUFA