TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuzzy, mengatakan partainya tetap solid menghadapi pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Dia menepis kabar yang menyebutkan adanya pemecatan sejumlah kader oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. "Tidak ada pemecatan, kami tak tahu bagaimana isu itu berkembang," kata Romy saat ditemui di kantor DPP PPP, Rabu, 16 April 2014.
Menurut Romy, silang pendapat yang terjadi di internal partai terkait kedekatan Suryadharma dan Partai Gerindra hanyalah dinamika politik biasa. Para kader hanya tidak suka dengan kehadiran ketua umum partai dalam acara Prabowo Subianto di Gelora Bung Karno.
Partai secara resmi menanggapi masukan dari kader yang digawangi Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi sebagai otokritik. Namun, menurut Romy, tak sampai ada pemecatan. "Kami selesaikan masalah ini dengan damai, bukan dengan pemecatan," kata Romy.
Partai juga akan mempelajari suara dari 26 Dewan Pimpinan Wilayah yang meminta adanya evaluasi terhadap kepemimpinan Suryadharma. Namun, menurut Romy, tak akan ada pecat-memecat di internal partai.
Hingga kini PPP belum mengambil sikap atas rencana koalisi menghadapi pilpres nanti. Partai masih akan mengawal rekapitulasi penghitungan suara di KPU. Paling tidak sampai 19 April nanti, saat rekapitulasi suara di kabupaten dan kota tuntas dibacakan.
Sedangkan mengenai dukungan dalam pencapresan akan diambil di pekan terakhir April. Keputusan koalisi paling lama sudah ditetapkan akhir April.
IRA GUSLINA SUFA