TEMPO.CO, Jayapura - Pesawat pengangkut logistik pemilu legislatif berjenis Cessna Caravan 208 dengan nomor register PK-HVC milik maskapai Dimonim Air tergelincir di Lapangan Terbang Kwalamdua, Kabupaten Yahukimo, Papua, pukul 13.40 WIT, Jumat, 11 April 2014.
"Akibat tergelincir, pesawat yang membawa logistik pileg ke Distrik Suma dan Kwelamdua di Kabupaten Yahukimo tak bisa lagi melanjutkan penerbangan untuk mengantar logistik pileg ke distrik lainnya," kata Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo Ambekmi Kobak melalui telepon, Jumat sore, 11 April 2014. (Baca:Pemungutan Suara di Yahukimo 12 April)
Menurut Ambekmi, pesawat itu tergelincir saat mendarat. Ban depannya masuk ke parit yang tergenang air hujan. Petugas lapangan terbang telah menarik pesawat ke apron dan menurunkan logistik pemilu yang berada di dalam pesawat. "Pesawat belum bisa terbang kembali sebab kondisi cuaca di sini hujan dan mulai berkabut," katanya.
Pilot Endro dan kopilot Bend tidak mengalami sedikit pun luka dalam kecelakaan ini. Dari data yang ada, pesawat ringan itu sebelumnya terbang dari Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, dengan muatan 4.077 lembar surat suara seberat sekitar 400 kilogram. Di Distrik Kwelamdua, terdapat 12 tempat pemungutan suara (TPS). (Baca:KPU Akui Papua dan NTT Kekurangan Surat Suara )
"Saat ini masih ada sepuluh distrik belum menerima logistik pileg. Dengan adanya kejadian pesawat tergelincir, belum diketahui apakah sepuluh distrik ini akan ditunda pencoblosannya atau bagaimana. Tapi kami pasti akan rapat pleno lebih dulu terkait dengan ini," kata Ambekmi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 35 distrik di Kabupaten Yahukimo tak dapat melakukan pencoblosan serentak pada 9 April lalu. KPU Provinsi Papua telah menetapkan bahwa pada Sabtu, 12 April 2014, pencoblosan serentak akan dilaksanakan di kabupaten yang terletak di wilayah pedalaman pegunungan tengah Papua itu. (Baca:Pesawat Jatuh di Papua karena Kurang Tenaga)
CUNDING LEVI