TEMPO.CO, Jakarta - Seiring pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, hasil survei Centre for Strategic and International Studies menunjukan berkurangnya angka golongan putih dan masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Hubungan International CSIS, Phillips J. Vermonte, suara PDI Perjuangan meningkat secara signifikan. "Pada 2012 hanya 11,6 persen, November 2013 17,6 persen, sekarang menjadi 20,1 persen," kata Philips di Jakarta, Senin, 31 Maret 2014. (Baca: Mega Kirim Sinyal Jokowi Capres Sejak Januari).
Philips mengatakan ada penurunan angka golongan putih dan pemilih yang belum menentukan pilihan dalam Pemilu 2014. Survei selama Juli 2012, jumlah angka golongan putih sebanyak 41 persen, November 2013 sebesar 31,9 persen, dan sekarang golongan putih tinggal 16,9 persen.
Philips menambahkan, bila calon yang akan berkompetisi pada Pemilihan Presiden tinggal tiga, yakni Jokowi dari PDI Perjuangan, Prabowo Subianto dari Gerindra, dan Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, angka golput semakin menurun menjadi 14,5 persen.
Bila hanya tiga calon, PDI Perjuangan akan mendapatkan 33,4 persen, Gerindra 15,5 persen, Golkar 15 persen, Hanura 4,6 persen, PKB 3,8 persen, Demokrat 3,2 persen, PAN 3 persen, PPP 2,9 persen, Nasdem 1,5 persen, PBB 0,8 persen.
Bila cuma tiga calon, Philips mengatakan Jokowi mampu meningkatkan suara PDI Perjuangan yang hanya 20,1 persen. Begitu juga Prabowo mampu menaikan dari awalnya 11,3 persen. "Sebaliknya Golkar malah menurun dari yang awalnya 15,8 persen menjadi 15 persen," kata Philips.
Survei ini dilakukan selama 7-17 Maret 2014. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka di 33 provinsi. Margin eror 2,83 persen dan pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari tingkat kelurahan, RT, kepala keluarga dan responden. (Baca: Demokrat Sukses Jual SBY, Golkar Usung Soeharto).
Adapun proporsi jenis kelamin adalah 50 persen pria dan sisanya wanita. Dalam perhitungan tingkat nasional, masing-masing provinsi dialokasikan responden sesuai proporsi populasi sesuai dengan data Badan Pusat Statistik. (Baca pula: Jokowi, Prabowo, PKS, dan Demam Aku Rapopo).
SUNDARI SUDJIANTO