TEMPO Interaktif, Surabaya - Wabah ulat bulu menyerang sembilan kecamatan di Surabaya. Data Dinas Pertanian Kota Surabaya menyebutkan sembilan kecamatan tersebut adalah Jambangan, Wiyung, Gayungan, Genteng, Semampir, Mulyorejo, Rungkut, Kenjeran, dan Gunung Anyar. "Sejak kemarin kami sudah bagikan pestisida," kata Koordinator Satuan Tugas Dinas Pertanian Kota Surabaya, Teguh Riyanto, Kamis 8 Maret 2012.
Berdasarkan pantauan Tempo, ulat bulu yang menyerang permukiman warga di Kecamatan Gunung Anyar Surabaya berbeda dengan ulat bulu yang pernah menyerang beberapa daerah di Jawa Timur. Bentuknya lebih kecil, hanya seukuran tusuk gigi dengan panjang sekitar satu sentimeter. Ulat bulu tersebut juga tidak merusak tanaman. ”Badannya lebih kecil, tapi menjijikkan dan gigitannya sangat gatal,” kata Komari, warga Perumahan Gunung Anyar, Surabaya.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Wibowo Ekoputro, mengatakan serangan ulat bulu juga terpantau di sekitar Sidoarjo, khususnya di Kecamatan Sidoarjo Kota.
Wibowo membenarkan jenis ulat bulu kali ini berbeda dengan ulat bulu yang pernah menggegerkan kawasan Probolinggo pada 2011 lalu. "Di Probolinggo jenisnya desisira inklusi. Ulat bulu yang menyerang saat ini jenisnya desisira limantridi," ujar Wibowo.
Kedua jenis ulat tersebut sama-sama berwarna hitam dengan mata hitam dan tubuhnya dipenuhi bulu hitam. "Yang menyerang saat ini juga tak merusak tanaman, tapi hanya merambat. Tidak memakan daun dan ranting," ucap Wibowo.
Wibowo menjelaskan cara membasmi ulat bulu saat ini sama dengan ketika membasmi ulat bulu terdahulu, yakni dengan menyemprotkan pestisida.
FATKHURROCHMAN TAUFIQ